Tugas Paramedis di 'UGD Buruh Migran'
Ada Pasien Patah Tulang karena Hindari Kehormatan Hilang
Minggu, 11 April 2010 – 08:34 WIB
Ely sang perawat menambahkan, kini dirinya sedang menanti proses visa untuk menjadi saksi ahli mewakili BNP2TKI dan klinik TKI tersebut untuk pengadilan terhadap majikan Keni di Arab Saudi. Dia juga sedang menyiapkan legalisasi hasil visum et repertum yang akan dijadikan bukti di pengadilan di sana. "Bulan depan mungkin, Mas. Ini saya juga sedang menyiapkan materinya," ujarnya.
Rekan Ely, Suratman (27), punya cerita lain yang lebih menyayat. Pada 2008, dia pernah merawat TKI yang pulang dari Arab Saudi dengan kondisi mengenaskan. Kulit kepala wanita itu mengelupas dan membusuk. Sampai-sampai rambut di kepalanya rontok. Rupanya, setelah dianiya majikan, dia dipulangkan ke Indonesia tanpa mendapat perawatan medis yang memadai terlebih dahulu.
"Ketika itu, air mata saya meleleh saat mengobati luka wanita korban penyiksaan itu," tuturnya.
Yang mengherankan Suratman, wanita itu menolak diekspos. Dia pulang ke kampung halamannya dan mencoba menyelesaikan persoalannya dengan sang majikan secara hukum. "Kami merasa seakan-akan bangsa ini tidak punya harga diri," kata Suratman. (c4/el)
Banyaknya buruh migran yang menjadi korban penyiksaan dan kecelakaan kerja di luar negeri menginspirasi berdirinya klinik khusus TKI di Terminal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408