Tugaskan Lemsaneg Telusuri Dugaan Penyadapan

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menyatakan pihaknya telah meminta Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk memastikan dugaan penyadapan yang diduga dilakukan oleh Amerika Serikat dan Australia. Oleh karena itu, Purnomo mengaku belum bisa memastikan bahwa AS dan Australia menggelar operasi penyadapan terhadap pejabat-pejabat di Indonesia untuk mendapat informasi penting.
"Kita akan tunggu laporan dari Lemsaneg. Sebelum ada kepastian, saya belum bisa sampaikan sesuatu. Walaupun di sana-sini sudah ada suara-suara kita termasuk yang disadap dan lain sebagainya," kata Purnomo di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat, (1/11).
Mantan Menteri ESDM itu menambahkan, setiap sistem informasi yang tidak terbuka, selalu dijaga oleh Lemsaneg. Jika presiden berangkat ke luar negeri, kata dia, selalu ada staf Lemsaneg yang ikut.
Staf Lemsaneg, tuturnya, bertugas memberikan perlindungan terhadap komunikasi negara. Karenanya Lemsaneg saat ini diminta meneliti semua sistem negara terkait dugaan penyadapan itu.
"Semua sistem kita diteliti. Sistem kita pakai tradisional, buka tutup buka tutup. Kalau kita komunikasi dengan Mabes TNI misalkan kita buka, kalau sudah kita tutup. Jadi mereka (negara lain) enggak bisa masuk," ujar Purnomo.
Sementara itu, Menkopolhukam Djoko Suyanto berharap penyadapan itu tidak benar terjadi. "Apabila benar tentu kita tidak happy. Apabila ada, kita pasti akan sampaikan itu adalah tidak profesional dan tidak lazim dilakukan oleh negara-negara. Jerman juga akan lakukan yang sama ketika dia tahu disadap," tandas Djoko.(flo/jpnn)
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menyatakan pihaknya telah meminta Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk memastikan dugaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hindari Pertamax Oplosan, Don Papank Ajak Masyarakat Beralih ke Motor Listrik
- Kasus Korupsi Perusda Tambang, Kejati Kaltim Sita Rp 2,51 Miliar dari Dirut PT RPB
- 5 Berita Terpopuler: Keren! Usulan Honorer R2/R3 Sudah Masuk, tetapi Dilaporkan karena Ada Dugaan Konflik Kepentingan
- Begitu Pensiun, PPPK Tidak Mendapatkan Apa Pun
- Marak PHK, Wamenaker: Masih Banyak Lapangan Kerja
- Bank Mega & IHH Healthcare Singapura Bersinergi Beri Layanan Kesehatan bagi Nasabah MegaFirst