Tujuh Bulan Telat, Ribuan Perawat Pusing
jpnn.com, SURABAYA - Sebanyak 3.200 perawat yang mengikuti program Ponkesdes selalu terlambat menerima gajian.
Keterlambatan gaji ribuan perawat ini terungkap saat rapat kerja perawat Ponkesdes se-Jawa Timur di Fakultas Keperawatan Unair, Minggu, kemarin.
Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Jawa Timur, Profesor Nur Salam mengatakan,lambatnya pembayaran gaji ini tak hanya satu atau dua bulan, melainkan hingga tujuh bulan baru menerima gaji.
Tak hanya itu, para perawat juga mengeluhkan tak mendapat jaminan kesehatan dari BPJS dan serta sulitnya diangkat menjadi PNS.
“Tentu saja, hal ini bisa memengaruhi kinerja perawat dalam upaya promotif dan preventif di Ponkesdes,” ujar Nur.
Nur mengatakan, program Ponkesdes ini sudah berlangsung hampir 8 tahun.
Program ini mewujudkan satu desa satu perawat. Tapi dalam perjalanan waktu, muncul kendala terkait keterlambatan dalam pembayaran gaji.
Program Ponkesdes ini merupakan ide dari Gubernur Jatim Soekarwo, setelah mengunjungi Tiongkok di 2009.
Soekarwo ini ingin meniru adanya tenaga kesehatan yang masuk ke pedesaan.
Akhirnya di 2010, Gubernur menerbitkan Pergub nomor 4 tahun 2010 tentang Ponkesdes.
Jumlah perawat yang mengikuti program Ponkesdes berjumlah 3.200 orang, yang berasal dari 20 kabupaten / kota di Jawa Timur.(end/jpnn)
Sebanyak 3.200 perawat yang mengikuti program Ponkesdes selalu terlambat menerima gajian.
- Soal Jilbab, Dirut RS Medistra Beri Klarifikasi Agar Tidak Menimbulkan Salah Persepsi
- Menaker Apresiasi Badan Ketenagakerjaan Federasi Jerman yang Berminat Terima Perawat Indonesia
- Diduga Menelantarkan Bayi, WNI di Jepang Ditangkap Polisi
- Menaker Ida Fauziyah Bahas Penempatan Perawat Indonesia dalam Kunjungan ke Jerman
- 5 Berita Terpopuler: Jatah Formasi Tendik Kecil, Menteri Anas Minta Usulan Khusus Honorer, Bamsoet Dorong Pengangkatan PPPK
- Perawat Indonesia Diterima Bekerja di Singapura, Ini Harapan Menaker Ida Fauziyah