Tujuh Etnis Batak Tertuang dalam Batik
Kamis, 04 Oktober 2012 – 10:20 WIB
Wanita berusia 67 tahun ini pun mengawali kisahnya merintis usaha batik khas Sumut. Bahkan awalnya tak sedikitpun ia terpikir untuk terjun ke dunia batik.
Baca Juga:
“Sebenarnya dulu saya tidak tertarik. Padahal dulu waktu di Jogja ketika menantu saya kuliah saya pun tidak terpikir. Malah saya sempat latihan buat lilin. Tapi sejak dikirim Dekranas ke Bandung kami 20 orang dilatih membatik. Setelah itu dikasih dana oleh pemerintah dan mulainya usaha ini,” katanya.
Berbekal ilmu yang didapatnya. Nur diminta memberikan pelatihan membatiknya. Waktu itu Nur baru saja pensiun dari Dinas Kesehatan Deli Serdang. “Saya langsung diminta melatih membatik. Padahal, saya merasa belum bisa kali. Tapi memang ilmu itu muncul dengan sendirinya. Memang sempat saya tekuni kembali dengan berlatih ke Jawa. Waktu itu ada pelatihan tenun sama batik,” lanjut Ibu empat anak itu.
Usaha dimulai dengan batik khas Medan di Jalan Bersama. “Awal mula di situ. Tapi sejak menantu saya berhenti bekerja saya minta dia ambil alih. Usaha itu tetap diteruskannya. Dari situ saya pindah ke tempat yang sekarang ini,” terangnya.
SEJAK UNESCO mengakui batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan khas Indonesia dua tahun lalu, batik kini tak terpisahkan dari keseharian
BERITA TERKAIT
- 4 Manfaat Jahe Merah, Pria Wajib Mengonsumsinya
- 3 Bahaya Makan Terong Berlebihan, Penyakit Ini Bakalan Mengintai Anda
- 3 Herbal Ini Bikin Asam Urat Tidak Berkutik
- 5 Manfaat Pare Campur Jeruk Nipis, Bikin Kolesterol Ambyar
- 5 Manfaat Kacang Almond, Aman Dikonsumsi Penderita Penyakit Ini
- 5 Bahaya Mengonsumsi Bayam Berlebihan, Penyakit Ini Bakalan Mengintai Anda