Tujuh Etnis Batak Tertuang dalam Batik
Kamis, 04 Oktober 2012 – 10:20 WIB

MEMBATIK: Karyawan membatik di perusahaan batik di Jalan Letda Sujono Gang Arhalim. Foto: Donni/Sumut Pos
Nur turut menjabarkan proses pengerjaan kain batik yang dimulai dari pemotongan kain hingga penggilingan kain menjadi halus. “Kemudian direbus, dimotif dulu, dicanting dan dicolet. Ada juga pewarnaan pertama, ditembok, diwarnai, dilorod. Kalau dulu ada proses mengemplong. Sekarang sudah punya gilingan jadi kainnya halus,” tambahnya.
Meskipun digemari, Nur tak mau jumawa mematok harga batiknya dengan harga tinggi. Rumah LKP Saudur Sadalanan menawarkan batik murah yang bisa terjangkau masyarakat baik batik tulis maupun batik cap. Batik tulis per 2,5 meter bisa diraih dengan merogoh kocek 200 ribu. Sementara untuk batik cap banyak digemari untuk kemeja pria maupun wanita seharga Rp120 ribu.
“Banyak yang bilang buat aja yg harga mahal. Tapi saya pikir yang murah yang dicari orang. Apalagi di Medan ini,” katanya.
Seiring perkembangannya, Batik Saudulur Sadalanan kini mulai berani menargetkan 1.000 potong batik perbulan. “Kami tentu harus punya target. Tapi paling yang selesai 850.Kalau dulu kami cuma buat kalau ada pesanan. Sekarang sudah ada stok,” katanya.
SEJAK UNESCO mengakui batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan khas Indonesia dua tahun lalu, batik kini tak terpisahkan dari keseharian
BERITA TERKAIT
- Hari Kartini, Perempuan Bangsa Gelar Diskusi Literasi Digital
- 7 Cara Mudah Mengonsumsi Seledri untuk Detoks Tubuh yang Perlu Anda Ketahui
- 7 Manfaat Rutin Mengonsumsi Jamu Tradisional untuk Kulit yang Bikin Kaget
- Perayaan Hari Bumi, Carla Skin Clinic Buktikan Kepedulian Terhadap Lingkungan
- Waspada, Ini 5 Bahaya Mengerikan Menggunakan Herbal Secara Langsung ke Kulit
- 3 Manfaat Air Kayu Manis Campur Daun Serai, Baik untuk Kesuburan Wanita