Tujuh Jam Obok-obok Markas DPRD, Hasilnya?

Tujuh Jam Obok-obok Markas DPRD, Hasilnya?
Penyidik KPK menggeledah salah satu ruangan di DPRD DKI. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selesai menggeledah sejumlah ruangan di Gedung DPRD DKI Jakarta pada pukul 03.40 WIB, Sabtu (2/4) dini hari. Penggeledahan yang dilakukan terkait kasus dugaan suap pembahasan Raperda tentang Rencana Zonasi dan Pulau-Pulau Kecil dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta itu berlangsung sekitar tujuh jam.

Penggeledahan dilakukan di ruang pemantau CCTV di lantai satu DPRD DKI, ruang Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi di lantai satu, ruang bagian perundang-undangan di lantai lima, ruang kerja Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik di lantai sembilan, ruang Fraksi Gerindra di lantai dua, dan ruang kerja Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi di lantai sepuluh.

Usai melakukan penggeledahan, penyidik KPK tampak memboyong dua buah kardus berukuran kecil. Salah satu penyidik KPK, Novel Baswedan mengungkapkan barang-barang yang disita saat menggeledah beberapa ruangan di Gedung DPRD DKI.

"Penggeledahan untuk hari ini selesai. Ada catatan, dokumen, file," kata ‎Novel di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Sabtu (2/4). 

Meski demikian, Novel tidak menjelaskan lebih lanjut soal penggeledahan tersebut. "Apa yang mau ditanyakan silakan hubungi humas KPK," ucapnya.

Sekretaris DPRD DKI Muhammad Yuliadi ‎ikut mendampingi pada saat penyidik KPK melakukan penggeledahan. Ia mengatakan, penyidik membawa berkas dari lokasi-lokasi yang digeledah.

"Di ruang ketua itu mengambil file-file milik ketua," ‎ucap Yuliadi. 

Menurut Yuliadi, penyidik KPK paling banyak membawa berkas dari ruang bagian perundang-undangan. Di sana mereka menyita berkas terkait dengan pengusulan dan pengajuan raperda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News