Tujuh Juta Anak Indonesia Tidak Sekolah

Ia mengatakan, kondisi tersebut adalah kesenjangan yang terjadi di bidang pendidikan yang menjadi pekerjaan rumah bagi Kemendikbud dan pemerintah daerah untuk menuntaskannya.
Ia menambahkan, kondisi lain yang menyebabkan anak itu putus sekolah adalah adanya anak yang menjadi tulang pungung keluarga serta penyambung biaya kebutuhan keluarga. Padahal mereka masih berada di usia sekolah.
Dari data yang dirilis sejumlah media masa yang bersumber dari Konsultan Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP), pada akhir tahun 2015, menyebutkan sebanyak tujuh juta anak Indonesia tidak bersekolah dengan berbagai faktor penyebab termasuk faktor ekonomi.
Rata-rata anak yang putus sekolah dan tidak bersekolah tersebut berada pada usia sekolah berkisar 7 sampai 19 tahun.
Untuk itu kedepannya pemerintah harus pro aktif lagi sehingga anak-anak usia sekolah mendapatkan haknya untuk merasakan pendidikan yang layak.
Salah satu langkah yang dilakukan Kementerian kata Muhadjir, yakni telah meluncurkan kartu Indonesia Pintar (KIP).
Melalui KIP pihaknya akan menyasar keluarga miskin yang kesulitan menyekolahkan anaknya, sehingga anak keluarga tidak mampu tersebut memperoleh hak pendidikannya.(wni/ayu/sam/jpnn)
PADANG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, di kawasan pedalaman, terpencil, dan pedesaan, masih banyak anak putus sekolah.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025
- Kolaborasi RSIJCP, FKUI, dan RSCM Dorong Inovasi Medis dan Pendidikan Kedokteran