Tujuh Kader PDIP Ini Berpeluang jadi Cagub
Oleh karena itu, PDIP bertekad memenangkan semua perhelatan ini. Dan saat ini DPC juga sedang melakukan penjaringan. Dan pada Maret nanti secara serentak semuanya membuka pendaftaran.
“Siapa pun kader bangsa di daerah mau maju silakan daftar. Setelah itu kita proses ke DPP untuk dilakukan follow up,” kata Gusti.
Tahapan selanjutnya, DPP melakukan survei. Namun survey ini bukan satu-satunya menentukan dukungan PDIP.
Survey hanya membantu memberikan kepastian daya dukung dan juga isu-isu strategis di sebuah wilayah. “Setelah itu fit and proper test dan juga sekolah kepala daerah,” kata Gusti.
Mantan anggota DPRD Kota Kupang ini juga menjelaskan PDIP adalah partai terbuka. Siapapun yang berminat, baik kader maupun nonkader, tetap harus mengikuti mekanisme yang berlaku. Termasuk wajib mengikuti sekolah kader.
“Sebab sekolah kader ini menjadi salah satu alat seleksi. Di sekolah nanti dinilai bagaimana dia menguasai masalah dan merumuskan visi misinya. Ini dinilai,” ujarnya.
Mekanisme yang panjang ini mempunyai tujuan agar PDIP menghasilkan calon yang memang berkualitas.
Pasalnya, PDIP tidak ingin menyuguhkan kepada masyarakat calon yang tidak memahami pembangunan di wilayahnya.
Pilkada untuk memilih gubernur-wakil gubernur NTT akan digelar 2018 mendatang.
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum