Tujuh Kali Masuk Bui, Kini Aktif Berdakwah

Tujuh Kali Masuk Bui, Kini Aktif Berdakwah
Tujuh Kali Masuk Bui, Kini Aktif Berdakwah
Diakui Gus Rohim, setelah dia berada di LP Pangkalan Bun, dia merasakan sudah pada puncak kehancuran hidupnya. Baik hancur dari sisi ekonomi, keluarga dan semuanya. Saat ia dipenjara selama tiga bulan akibat kasus penganiayaan di LP Pangkalan Bun, dia merasa tergerak hatinya untuk membalas semua apa yang pernah ia lakukan.

“Sampai saat ini, dalam hati saya, ingin membalas semua, kalau dulu ada undangan minum (mabuk) dimana saja saya hadir, sekarang saya balas, ada undangan pengajian dimana saja kalau tidak ada halangan mendesak saya juga akan hadir,” jelasnya.

Sejak 2005, dia mengaku mulai membenahi hidup, tekatnya yang kuat untuk berubah mendapat Ridho dari Yang Maha Kuasa. Rasa ingin berubah dan membenahi hidup diakui muncul dari puncak hancurnya kehidupan. Saat menjalani masa hukuman dia mengaku lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca Alquran, hingga khatam berkali-kali.

Niat untuk mengubah kehidupan pun berlanjut, yang dulu banyak bergaul dengan preman dan pemabuk serta narkoba, pascakeluar LP Pangkalan Bun lebih banyak bergaul dengan para ustaz dan guru mengaji. Yang dulunya sering berpakaian tidak senonoh, dibalasnya dengan berpakaian muslim.

“Saya merasa berhutang, jadi kenapa saya balik semua dan berubah secara drastis. Awalnya saya ditertawakan memakai sarung dan berpakaian sopan, tapi sekarang malah sebaliknya kalau pakaiannya kurang sopan malah ditertawakan,” paparnya sambil tersenyum.

Tidak ada yang mengira bahwa Ustaz Rohim adalah mantan narapidana yang sering keluar masuk penjara. Beragam tindak kriminal pernah dia lakoni hingga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News