Tujuh Korban 'Karya Sari' Itu Satu Keluarga

Tujuh Korban 'Karya Sari' Itu Satu Keluarga
Tujuh Korban 'Karya Sari' Itu Satu Keluarga
Sesampainya di kamar jenazah rumah sakit umum daerah (RSUD) Banyumas, air mata tidak bisa terbendung lagi. Terlebih ketika ia melihat foto Rina dan Raihana sebelum dibersihkan dari luka. "Terkhir bertemu ya sebelum puasa, " ucap Ifan dengan kondisi mata yang masih berkaca.

    

Tidak banyak yang bisa disampaikan Irfan. Ya, sejak tibanya di RSUD Banyumas, air mata tidak henti-henti membanjiri pipinya. Jelas tergambar kekecewaan pada dirinya, karena, mungkin banyak impian manis bersama keluarga kecilnya yang belum sempat terwujudkan.

    

Selama komunikasinya dengan Rina, Irfan sama sekali tidak membaca isyarat atau tanda bahwa dia akan ditinggalkan untuk slema-lamanya. "Tidak ada tanda atau isyarat, komunikasi seperti biasanya saja," kata Irfan yang masih dengan bibir bergetar.

    

Saat kecelakaan itu, Rina dan Raihana berada dalam satu mobil bersama kakek dan neneknya (Dien Radian dan Koen Fajar), Bakti Nurjanah, Della Agustina (saudara kandung Rina) dan Adetyanis (sepupu Rina). Mereka dalam perjalanan pulang, setelah melakukan silaturahmi keluarga di rumah Inung Lestari, Jogjakarta.

    

MAUT memang misteri. Di manapun dan kapanpun, maut bisa saja datang menjemput setiap makluk hidup. Tanpa bisa menolak maupun disuap.   

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News