Tujuh Laporan Kejahatan Perbankan di Polda Riau Berakhir Damai

jpnn.com, PEKANBARU - Subdit II Ditreskrimsus Polda Riau menerapkan restorative justice terhadap 7 laporan tindak pidana perbankan yang terjadi di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Fianka Pekanbaru.
Sebelumnya, dugaan kejahatan perbankan di BPR Fianka senilai sudah naik ke penyidikan. Bahkan, penyidik sudah membidik calon tersangkanya.
Salah satu korban bernama Leo Hadi (60) sudah menyimpan deposit di BPR Fianka sejak 2020 silam.
Dia mengalami kerugian sekitar Rp 1,6 miliar. Awalnya pada 5 Februari 2020 dengan jumlah uang awal Rp 300 juta.
Lalu pada 17 Februari 2020, Leo kembali menyetor Rp 300 juta. Pada 15 Juli 2020, Leo kembali menyetor Rp 100 juta untuk depositonya itu.
Tahun berikutnya, yakni pada 15 Desember 2021, Leo membawa uang Rp 500 juta untuk kembali disetorkan sebagai deposito ke bank itu.
Di tahun yang sama, pada 27 Desember, Leo juga memberikan uang Rp 200 juta untuk didepositokan.
Kemudian Leo datang lagi pada 19 Juli 2022 untuk menyetor uang Rp 200 juta dengan tujuan yang sama. Sehingga ditotalkan uang Leo sudah Rp 1,6 miliar didepositokan.
Subdit II Ditreskrimsus Polda Riau terapkan restorative justice terhadap 7 laporan tindak pidana perbankan di BPR Fianka Pekanbaru. Begini penjelasannya.
- Balap Liar saat Ramadan Meresahkan, 57 Motor Disita Polresta Pekanbaru
- Lawan Arus, Pemuda Tewas Mengenaskan di Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru
- Lagi Bikin Video, Remaja di Pekanbaru Dikeroyok Geng Motor Bersenjata, 7 Pelaku Ditangkap Polisi
- Mahasiswi di Pekanbaru Ditangkap Saat Menyelundupkan Sabu-Sabu ke Lapas
- Bongkar Aktivitas PETI di Kuansing, Polda Riau Tetapkan 4 Tersangka
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda Riau Panen 156 Ton Jagung