Tujuh Mahasiswa Jogja Mogok Makan agar Jokowi Pecat Rini

jpnn.com - JOGJA - Tujuh aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Aksi Nasional Mahasiswa (Panama) menggelar aksi mogok makan total untuk menyuarakan pemecatan terhadap Menteri BUMN Rini Soemarno. Aksi yang digelar di samping gerbang salah satu universitas di pinggir Kota Jogja itu sudah berlangsung selama 6 hari.
Menurut Koordinator Aksi Panama, Hilman, kondisi ketujuh kawannya sudah mulai melemah karena enam hari mogok makan total. Namun, mereka terus mogok makan demi mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memecat Rino Soemarno yang diduga menjadi klien firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca.
Hilman mengatakan, munculnya nama Rini dalam dokumen yang dikenal dengan nama Panama Papers harus menjadi perhatian Presiden Jokowi. “Kawan-kawan kami tetap akan terus melanjutkan aksi mogok makan sampai Rini Soemarno dipecat dan ditangkap,” ujar Hilman melalui pesan singkat ke media, Kamis (14/4).
Hilman menambahkan, jangan sampai pemerintahan Jokowi dikotori oleh pejabat yang diduga terlibat skandal pajak. Karenanya, kat Hilman, sudah semestinya Jokowi yang selalu menyuarakan keberpihakan pada rakyat kecil harus konsisten.
“Sangat ironis jika rakyat miskin saja selalu harus dibebani biaya pajak oleh pemerintah dengan slogan orang bijak taat pajak, namun saat yang sama ada pejabat pemerintah yang dengan seenaknya menggelapkan kewajiban pajaknya. Kami tidak mau Bapak Presiden Joko Widodo jadi ikut terkena imbasnya,” katanya.
Hilman menambahkan Panama juga menyiapkan aksi besar-besaran pada 2 Mei nanti. Untuk itu, katanya, Panama sudah melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan sesama aktivis mahasiswa di 45 kota dan sekitar 178 kampus.
“Kami siap untuk masuk ke Jakarta serentak untuk aksi besar-besaran pada tanggal 2 Mei 2016 nanti. Kami berharap Bapak Presiden Joko Widodo memecat Rini Soemarno paling lambat menjelang tanggal 2 Mei 2016 nanti,” desaknya.(rmo/ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gubernur Luthfi Bentuk Tim Khusus untuk Atasi Darurat Sampah
- Dokter PPDS Anestesi Unsri Diduga Jadi Korban Kekerasan Konsulen di RSUP Hoesin Palembang
- Feby Deru Ajak PIM Sumsel dan Tim Penggerak PKK Berkolaborasi dalam Kegiatan Sosial
- Pegawai RSJ Provinsi Kalbar Disiram Air Keras oleh OTK, Polisi Selidiki
- Bentrokan Warga di Sukahaji, Wali Kota Farhan: Hormati Proses Hukum
- Hanyut di Sungai Belawan, Bocah 6 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia