Tujuh Mitos Seputar Kesehatan Bayi

Tujuh Mitos Seputar Kesehatan Bayi
Foto: Daily Telegraph

"Contohnya antihistamin atau antibiotik mungkin cocok diberikan untuk orang dewasa yang sesak napas atau memiliki sinus. tapi bagi bayi atau anak yang sinusnya masih berkembang, hal itu justru bisa mengakibatkan sakit perut, diare, atau ruam," jelas Dr. Sarah Denny, dokter sekaligus peneliti di Center for Injury Research and Policy Nationwide Children's Hospital di Columbus, Ohio.

Mitos ketiga adalah bayi membutuhkan air saat ia kepanasan. Faktanya, bayi layaknya anak-anak dan orang dewasa perlu air agar terhindar dari dehidrasi. Pada beberapa kasus, dokter anak bisa saja merekomendasikan bayi diberi air sebagai solusi rehidrasi oral. Tapi, sebagian besar cairan yang diperoleh bayi harus berasal dari ASI atau susu formula.

Karena ginjal pada bayi belum sepenuhnya berfungsi, tubuhnya belum siap untuk mengeluarkan air. Akibatnya, bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan sodium. Sesekali, bayi bisa minum air setelah berusia enam bulan. Namun, lebih baik konsultasikan terlebih dulu dengan dokter. Setelah berusia satu tahun, mereka mulai bisa minum air putih dengan teratur.

Keempat adalah mitos video tertentu bisa membuat bayi belajar lebih cepat. Faktanya, penelitian menunjukkan program edukasi anak melalui video tertentu memang bisa membuat mereka belajar lebih cepat. Tapi itu hanya bermanfaat bagi mereka yang berusia dua tahun atau lebih.

Pada Tahun 2011, American Academy of Pediatrics (AAP) menegaskan bahwa pendidikan kepada bayi usia di bawah dua tahun melalui video tetap tidak terbukti, meskipun faktanya tiga per empat dari video edukasi bagi bayi yang paling laris mengklaim bisa memberi pendidikan secara eksplisit atau implisit.

"Bayi-bayi tampaknya menonton video itu dengan kekaguman dan perhatian. Tapi sebenarnya tayangan tersebut menyebabkan keterlambatan dalam perkembangan bahasa karena mereka melihat video tersebut melalui layar dan bisa saja terjadi efek tunda dalam pembelajaran bahasa," kata Vreeman.

Mitos kelima adalah baby walker sebagai alat yang aman untuk membantu bayi agar bisa berjalan lebih cepat. Padahal, faktanya banyak orang tua menggunakan baby walker atau alat bantu bagi bayi supaya buah hati mereka sedikit terhibur dan bisa berjalan lebih cepat.

Menurut Sarah Denny, sebenarnya tidak ada manfaat nyata dari cara itu. Bahkan, cara itu justru berbahaya. Beberapa penelitian menunjukkan baby walker justru memperlambat kemampuan bayi untuk berjalan sendiri. Selain itu, mobilitas bayi juga lebih mudah, terkadang mereka tiba-tiba sudah mendekati tangga atau benda berbahaya lain saat orang tua tidak mengawasinya.

SAAT pasangan baru memiliki anak, tak jarang orang di sekitar mereka memberi nasihat tentang perkembangan si bayi. Bahkan, terkadang nasihat yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News