Tujuh Orang Tewas Hirup Gas, Polres Panggil Telkomsel

jpnn.com, MALANG - Polres Malang menjadwalkan Selasa (3/10) menghadirkan pihak Telkomsel untuk pemeriksaan.
Pemeriksaan dilakukan setelah kematian tujuh orang yang diduga menghirup CO2 (karbon dioksida) di Balai Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat pagi (29/9) lalu.
Peristiwa tersebut membuat operator seluler Telkomsel terseret-seret.
Sebab, CO2 itu berasal dari genset milik Telkomsel untuk mengaktifkan tower base transceiver station (BTS) yang terpasang di belakang balai desa Ngadas.
"Kami sudah melayangkan pemanggilan dan pihak Telkomsel mengonfirmasi bisa memenuhi panggilan lusa (3/10)," kata Kasatreskrim Polres Malang AKP Azi Pratas Guspitu.
Dia menambahkan, pemanggilan Telkomsel tersebut berguna mengetahui apakah ada unsur kelalaian dari petugas Telkomsel yang menyalakan genset.
Sebab, gara-gara genset yang menyala itu, tujuh orang yang tertidur di balai desa meninggal.
Mereka adalah Nurokhim, 33; Ahmad Saifudin, 38; Imam Syafi'i, 19; Irawan, 35; Jumadi, 35; Hasrul Priyo, 29; dan M. Yusuf, 18.
Tujuh orang itu sedang tidur di dalam ruang berisi genset sebelum ditemukan tewas
- Trafik Broadband Meroket Selama Libur Lebaran 2025, Telkomsel Beber Penyebabnya
- Digiland 2025, Tak Hanya Hadirkan Event Lari, Bakal ada Sheila on 7 Hingga Padi Reborn & Pasar UMKM
- Telkomsel Siap Berburu Frekuensi 700 MHz & 2,6 GHz
- Top, Telkomsel Merampungkan Jaringan 5G di Jabodetabek
- Asyik, Jaringan 5G Telkomsel Kini Hadir di Jabotabek, Kecepatannya Tembus 500 Mbps
- Telkomsel Prediksi Trafik Data pada Ramadan & Idufitri 2025 Meroket, Jadi Sebegini