Tujuh Parpol Minta Pilpres dan Pileg Digelar Terpisah
Rabu, 29 Januari 2020 – 15:40 WIB
Menurut Priyo, ambang batas presiden yang tinggi berimbas ke kehidupan sosial. Sebab, ambang batas tinggi hanya menghadirkan dua kandidat presiden. Hal itulah yang memunculkan pembelahan di masyarakat.
"Jadi, yang kemarin berakibat dan semua tahu, terjadi pembelahan perpolitikan yang sampai sekarang cost sosialnya masih juga dibayar cukup mahal," ujarnya.
Sebagai informasi, tujuh petinggi partai yang hadir bertemu Mendagri yakni Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso, Sekjen Hanura Gede Pasek Suardika, Wasekjen PSI Satia Chandra Wiguna, Sekjen PBB Afriansyah Noor, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan, dan Sekjen Garuda Abdullah Mansyuri. (mg10/jpnn)
Menurut Priyo Budi, pelaksanaan Pilpres dan Pileg secara bersamaan tidak banyak memberikan manfaat bagi perpolitikan nasional.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
BERITA TERKAIT
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo