Tujuh Parpol Minta Pilpres dan Pileg Digelar Terpisah
Rabu, 29 Januari 2020 – 15:40 WIB

Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso usai pertemuan di Kemendagri, Rabu (29/1). Foto: Aristo Setiawan/jpnn
Menurut Priyo, ambang batas presiden yang tinggi berimbas ke kehidupan sosial. Sebab, ambang batas tinggi hanya menghadirkan dua kandidat presiden. Hal itulah yang memunculkan pembelahan di masyarakat.
"Jadi, yang kemarin berakibat dan semua tahu, terjadi pembelahan perpolitikan yang sampai sekarang cost sosialnya masih juga dibayar cukup mahal," ujarnya.
Sebagai informasi, tujuh petinggi partai yang hadir bertemu Mendagri yakni Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso, Sekjen Hanura Gede Pasek Suardika, Wasekjen PSI Satia Chandra Wiguna, Sekjen PBB Afriansyah Noor, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan, dan Sekjen Garuda Abdullah Mansyuri. (mg10/jpnn)
Menurut Priyo Budi, pelaksanaan Pilpres dan Pileg secara bersamaan tidak banyak memberikan manfaat bagi perpolitikan nasional.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
BERITA TERKAIT
- Sejumlah Tokoh Datangi Rumah Megawati di Hari Raya, Anak Buah Prabowo Ikut Hadir
- Peringati HUT ke-25 BMI, Bung Vino Berkomitmen Rekrut Generasi Muda untuk Besarkan PDIP
- Innalillahi, Ketua DPP PDIP Nusyirwan Meninggal Dunia
- Guntur Romli Tuduh KPK Pakai Cara Kotor untuk Ganggu Pembelaan Hasto
- Soal Restu PDIP untuk Junimart Jadi Dubes RI, Deddy: Silakan Tanya ke Mbak Puan
- PDIP Terkejut Junimart Girsang Dilantik sebagai Duta Besar RI untuk Italia