Tujuh Pasien Terduga Virus Mers
jpnn.com - BANDUNG - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung kini merawat tujuh orang dengan satu di antaranya anak berusia dua tahun yang diduga terkena suspect virus MERS atau yang lebih dikenal sebagai virus unta.
Kepala Humas RSHS Nurul Wulandhani mengatakan, anak berusia dua tahun berinisial A tersebut merupakan pasien rujukan dari RS Santosa Bandung. Sebelum dilakukan perawatan A bersama orang tuanya usai umroh dari Arab Saudi.
"Pasien A rujukan dari RS Santosa. Pasien tersebut sebelumnya dibawa sama keluarga untuk pergi umroh," katanya saat ditemui di RSHS Bandung, Senin (12/5).
A sendiri masuk ke RSHS pada Minggu (11/5) lalu. Selain itu, RSHS menerima pasien berinisial D (52), N (49) dan F (81) dengan diantaranyta rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung.
Keempatnya kini menjalani perawatan di ruang isolasi RSHS Bandung dengan ditangani dokter berbagai spesialis. Untuk pasien anak mendapat penanganan dari spesialis anak.
"Semuanya setelah dirawat di sini kondisinya stabil, membaik. Namun mereka belum bisa meninggalkan RSHS karena masih menunggu hasil pemeriksaan dari labolatorium," katanya.
Nurul menjelaskan, untuk gejala Mers yang dialami anak, tidak jauh berbeda dengan dewasa yaitu apakah memiliki riwayat perjalanan dari Timur Tengah yang kini sedang marak ditemukannya indikasi virus pernafasan ini.
"Anak biasanya memiliki keluhan anatara lain sesak nafas, demam dan batuk serta riwayat perjalanan umroh," ujarnya.
Total suspect Mers yang dirawat di RSHS ada tujuh pasien. Tiga pasien lain yang lebih dulu mendapat perawatan diantaranya AS (54), E (51) dan M.
BANDUNG - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung kini merawat tujuh orang dengan satu di antaranya anak berusia dua tahun yang diduga terkena suspect
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi