Tujuh Pengungsi Rohingya di Biereuen Kabur dari Penampungan
jpnn.com, BIREUEN - Tujuh pengungsi asal Rohingya melarikan diri dari lokasi penampungan sementara sekitar pukul 04.00 WIB, Jumat (21/12). Kamp tersebut di kompleks Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Cot Gapu, Kecamatan Kota Juang milik pemerintah Kabupaten Bireuen.
Kepala Dinas Sosial Bireuen, Murdani menyebutkan setelah memastikan ke tujuh muslim Rohingya itu menghilang dan tidak kembali lagi ke barak, barulah kejadian tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian.
Menurutnya, pengungsi Rohingnya kabur diduga lewat belakang Mushala SKB. "Sebab dari depan dijaga petugas Satpol PP," jelasnya.
Katanya, petugas mengetahui peristiwa tersebut dari Mohammad Rofiq (57), ketua rombongan Rohingnya yang melapor ke Tagana sekitar pukul 08.00 WIB.
Ketua Tagana, Zulfikar GA dan anggota langsung melakukan pengecekan kembali seluruh pengungsi. Sebelumnya jumlah mereka 79 orang, 44 laki-laki dan 27 perempuan serta anak-anak delapan orang.
"Setelah kami hitung ulang rutin setiap mau menjelang makan pagi pukul 08.00 WIB, benar tujuh orang tidak ada lagi di barak. Kami dari Tagana sempat mencari keseputaran SKB Cot Gapu dan sampai Matang Geulumpang Dua, mereka tidak ditemukan," jelas Zulfikar.
Selanjutnya, Zulfikar melapor ke Kadinsos, Kepala Keamanan Barak, Ruslan Abdul Gani. Berikutnya anggota Satpol PP melapor ke Polsek Kota Juang pukul 13.30 WIB.
"Kita juga sudah laporkan kejadian ini ke UNHCR dan Imigrasi Lhokseumawe," terang Zulfikar GA. (rah/mai)
Tujuh pengungsi asal Rohingya melarikan diri dari lokasi penampungan sementara sekitar pukul 04.00 WIB, Jumat (21/12).
Redaktur & Reporter : Budi
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- UMKM Binaan BSI Tembus Pasar Global, Dapat Order Puluhan Ton
- Pembakar Alat Berat Perusahaan Sawit di Nagan Raya Ditangkap, Pelaku Ternyata Mantan Sekuriti
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Mahasiswa Bernama Dhiyaul