Tukang Bersihkan Kamar Mandi, Kini jadi Manajer Inul Vizta

Setahun kemudian lulusan Universitas NW Mataram ini dipercaya menjadi akunting.
”Di sini (akunting) cukup lama sekitar empat tahun,” katanya.
Setelah bertahun-tahun menjadi akunting, pria asal Lombok Tengah ini kemudian menjadi supervisor selama enam bulan. Lalu naik jadi asisten manajer dua tahun. Baru setelah itu menjadi manajer. Kemudian menjadi Manajer Inul Vizta sejak 2014.
”Saya tidak pernah mengejar-ngejar sebuah jabatan, yang penting bekerja dengan baik, itu prinsipnya,” kata Syafei.
Baginya jabatan bukan sesuatu yang harus dikejar-kejar. Jabatan hanya amanah yang lebih besar dari hasil kerja keras. Ia memiliki prinsip, jika ingin sukses maka harus bekerja dengan baik di manapun posisinya. Bagian paling bawah hingga top manajer, semua punya tanggung jawab terhadap pekerjaaan yang dipercayakan.
”Saya tekankan pada bawahan saya, kalau ingin sukses bekerjalah dengan baik,” katanya.
Jika sudah menempati sebuah jabatan penting, baginya itu bukan akhir. Seorang eksekutif muda harus tetap memiliki motivasi untuk terus maju.
Berusaha melakukan yang terbaik, membuat inovasi. Rasa cepat puas hanya akan membuat kreativitas mati. ”Bukan berarti sudah mendapat jabatan kita tidak punya motivasi ke depan,” katanya.
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu