Tukang Parkir Ini Hatinya Sangat Mulia
Dan jika sudah sakit, ancamannya tidak sebatas flu, tapi sampai kehilangan nyawa. Dengan kekebalan tubuh mereka yang tidak seperti orang sehat, anak-anak harus betul-betul menjaga diri mereka.
’’Kehujanan itu paling tidak boleh dialami anak-anak. Air hujan itu jahat. Sekali kehujanan, tidak perlu menunggu besok, saat itu langsung demam. Kalau sudah begitu, bahaya. Harus dirawat di rumah sakit,’’ tegasnya.
Karena itu, selain memberikan obat ARV secara rutin kepada ADHA, Puger memberikan suplemen untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka.
Menurut dia, hal tersebut dilakukan sebagai ikhtiar untuk menjaga kesehatan anak-anak. Di rumah kontrakan Puger, terdapat sekotak penuh obat-obatan dan suplemen vitamin.
Untuk tempat tinggal, Puger selama ini memang masih mengontrak dan harus bersiap pindah jika sewaktu-waktu warga kembali mengusir mereka atau mereka yang tidak sanggup membayar ongkos kontraknya.
Padahal, sebenarnya Pemerintah Kota Surakarta sudah memberi Puger tempat yang bisa dimanfaatkan untuk mengurus anak-anak malang tersebut.
Pemkot pernah memberi Puger sebuah rumah di kawasan Setabelan. Namun, warga menolak Puger dan anak-anaknya.
’’Pemkot lalu memberi tempat lain. Lokasinya di utara Monumen Pers. Baru selesai seremoni serah terima, kami sudah didatangi warga. Mereka protes dan mengusir kami. Saya bisa apa?’’ ungkap Puger.
Puger Mulyono hidupnya pas-pasan. Namun, dia rela mendedikasikan diri untuk merawat anak-anak dengan HIV/AIDS (ADHA) yang dikucilkan, bahkan oleh
- Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS, Okamoto Edukasi Seksual di Kampus
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS
- Hasil Survei, Pria Lebih Tertarik Pakai Kondom Tipis Tanpa Tip, Okamoto Solusinya
- Hadir dengan Wajah Baru, Layanan Jak-Anter Beri Kemudahan Bagi Klien ODHIV
- Satgas MTF TNI Konga XVIII-O UNIFIL Terima Pembekalan dari UN Counselor
- Saga Ajak Ratusan Nelayan Makin Peduli pada Kesehatan lewat Penyuluhan