Tukang Pos Sekaligus Politikus Terkenal di Prancis
Jauh dari Citra Jaket Kulit dan Wajah Bercambang Khas Komunis
Kamis, 05 Februari 2009 – 06:14 WIB
Pria 34 tahun itu menambahkan, partai dan dirinya akan terus berjuang di jalur revolusi. ''Kami menginginkan pemerintahan yang berdasar ide-ide kami. Tapi, tidak dengan kondisi pemerintah yang seperti sekarang,'' tegas Trotskyist, penganut paham Marxis versi Leon Trotsky, tersebut. Intinya, dia ingin mendatangkan perubahan dalam pemerintahan sekaligus mengakhiri praktik kapitalisme yang tumbuh subur.
Baca Juga:
Mengubah gaya pemerintahan Prancis, diakui Besancenot, menjadi sesuatu yang tidak mudah. Karena itu, dia berupaya mempersatukan tokoh-tokoh dan simpatisan sayap kiri untuk bergabung dalam NPA atau apa pun nama baru partai antikapitalisme itu nanti. NPA memang berencana mencari nama baru yang lebih segar.
Besancenot mulai dikenal ketika ikut bersaing dalam pemilihan presiden pada 2002 dan 2007. Di pemilihan terakhir, dia kalah bersaing dengan Nicolas Sarkozy. Tapi, di saat belakangan popularitas Sarkozy kian merosot, Besancenot justru terus meroket.
Dalam polling terakhir bulan lalu tentang tokoh se-Prancis yang dikenal publik, Besancenot meraup suara 18 persen. Itu jumlah tertinggi bila dibandingkan dengan semua tokoh sayap kiri di Eropa Barat.
PROFESI sebagai tukang pos selaras dengan perjuangan Olivier Besancenot membebaskan Prancis dari belenggu kapitalisme. Dia pun selalu menyelipkan
BERITA TERKAIT
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya