Tukar Uang Kembalian Dengan Permen Bakal Dipenjara 1 Tahun
jpnn.com - PALANGKA RAYA – Ini peringatan serius bagi swalayan atau pedagang yang menukar uang kembalian pembeli dengan permen, kerupuk atau barang lainnya. Tindakan itu bisa berujung pada pidana.
Ancamannya ialah setahun penjara dan denda Rp 200 juta. Sanksi itu bisa dikenakan bagi para pedagang ataupun pihak swalayan sesuai dengan UU RI Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.
“Tolak kalau pengembalian pakai permen dan lain. Bila ada melakukan itu bisa kena pidana. Ancaman tinggi lho, satu tahun penjara dan denda Rp 200 juta. Sudah ada undang-undangnya. Jadi jangan main-main,” ucap Deputi Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern BI perwakilan Palangka Raya, Harif Winanto, Jumat (19/8).
Menurut Winanto, pihaknya melakukan gerakan peduli koin nasional untuk mengantisipasi hal itu. Yakni mendukung penggunaan uang logam di masyarakat. Gerakan ini telah dilakukan sejak 2010 lalu.
Winanto menerangkan, penggunaan uang logam rupiah di kalangan masyarakat, sangat rendah. Padahal memproduksi uang logam membutuhkan biaya tinggi. Data sejak 2014 hingga 2016, penggunaan uang logam di Kalteng tidak sampai sepuluh persen. Yakni dikeluarkan Rp 6 miliar lebih namun hanya kembali Rp 311 juta.
Winarko mengakui, hal itu terjadi karena banyak warga tidak menggunakan uang rupiah logam dalam bertransaksi.
Bahkan tidak mengembalikan uang transaksi dalam bentuk uang. Tetapi ditukar dengan permen, mahar dan permainan anak-anak. “Itu sudah melanggar aturan tukaran gitu. Emang mau pedagang atau pengusaha beli beras ditukar permen,” ucapnya. (daq/vin/jos/jpnn)
PALANGKA RAYA – Ini peringatan serius bagi swalayan atau pedagang yang menukar uang kembalian pembeli dengan permen, kerupuk atau barang lainnya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Memiliki 8 Paket Sabu-Sabu, Pria di Palangka Raya Terancam Hukuman Berat
- Kapal Mengangkut Pekerja Migran Ilegal Tenggelam di Perairan Karimun, 3 Orang Hilang
- Kelulusan 1 PPPK Guru di Bima Dibatalkan, Ini Sebabnya
- Banyak Formasi PPPK 2024 Tahap 1 Tanpa Pelamar, Terungkap Penyebabnya
- Data Sementara Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Lumayan Banyak
- Tour de Singkarak Tidak Lagi Digelar