Tukul Angkat Tangan dan Memanggil Pak Ganjar, Lalu Mengembalikan Dana BST

Menanggapi hal itu, Ganjar menyatakan bangga kepada warganya yang mau mengembalikan bantuan tersebut karena memang tidak berhak.
Menurut dia, hal itu contoh moralitas yang harus menjadi teladan masyarakat lainnya sekaligus jadi acuan pemerintah untuk melakukan perbaikan data.
"Dari sisi moralitasnya, ini sangat bagus. Ini konkret, mereka datang dengan moralitas bagus, mau mengembalikan karena merasa sudah menerima," katanya.
Banyak orang, lanjut Ganjar, tidak memiliki moralitas sebagus empat orang itu. Dia sendiri bahkan melihat beberapa penerima bantuan yang memakai jam tangan, ponsel, dan sepatu yang bagus.
Ganjar juga mendapat fakta ada penerima yang masih bekerja di pabrik. Ada juga bahkan yang punya usaha sendiri.
Jadi, Ganjar menegaskan bahwa ini soal moralitas karena ada yang lebih mampu tetapi tak berkeinginan mengembalikan.
“Mohon maaf, dengan segala hormat bapak dan ibu yang hari ini mengembalikan meskipun hanya buruh tani, tetapi moralitasnya luar biasa. Ini ada juga ibu rumah tangga dan mahasiswa. Dia kritis karena merasa tidak berhak, ya, dikembalikan," ujarnya.
Ganjar berharap apa yang dilakukan Tukul, Jannah, Yoga ini menjadi inspirasi banyak orang. Sebab, ujar dia, saat ini bantuan memang banyak yang tak tepat sasaran sehingga menimbulkan kecemburuan.
Seorang buruh tani bernama Tukul Subagiyono, bersama seorang ibu rumah tangga bernama Jannah, dan mahasiswa bernama Yoga Pratama mengembalikan BST. Pengembalian itu dilakukan ketika Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengecek pembagian BST di Desa Kotesan.
- Prabowo Bentuk 70 Ribu Koperasi Desa, Anggarannya dari Sini
- Terdakwa Korupsi Dana Desa Dituntut 5,6 Tahun Penjara
- Kemendes PDT Punya Peran Besar Menopang Ketahanan Pangan
- Mendes Yandri: Laporkan Kades yang Diduga Menyelewengkan Dana Desa, Jangan Dilindungi
- Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Jauh Tinggalkan Anies & Ganjar
- Kemendes PDT akan Jalankan 12 Rencana Aksi, Salah Satunya Swasembada Pangan