Tularkan Semangat Optimisme, PSI Bertekad Bersaing di Pemilu 2019
jpnn.com - JAKARTA - Sembilan pimpinan Partai Solidaritas Indonesia tampil di atas panggung pada acara konsolidasi internal mengawali ajang Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Senin (16/11).
Mereka adalah, Ketua Umum PSI Grace Natalie, Sekjen Raja Juli Antoni, Bendahara Umum Suci Mayang Sari dan seluruh jajaran Ketua DPP yaitu, Isyana Bagoes Oka, Nova Rini, Satia Chandra Wiguna, Sumardy dan Danik Eka R.
Penampilan pimpinan PSI ini sebagai upaya memompa semangat para kader muda. Kader-kader ini berasal dari seluruh perwakilan provinsi di Indonesia yang mengenakan atribut serba merah.
Grace Natalie menyatakan, acara Kopdarnas merupakan momen untuk memberikan semangat dalam merajut solidaritas dan menjadi bukti untuk memberikan solusi atas kegelisahan anak muda.
"Bro dan Sis berkumpul di sini karena optimisme untuk mengubah menjadi Indonesia lebih baik," kata Grace.
Sementara, Raja Juli Antoni menjelaskan latar belakang berdirinya PSI karena alasan rasional. "Pilihan kita berpartai adalah atas dasar sesuatu yang rasional dan bukan yang lain," kata Toni, sapaan akrab Raja Juli Antoni.
Dia menambahkan, dibentuknya PSI dengan keyakinan bahwa demokrasi dan keberadaan partai politik adalah institusi paling berpengaruh di Indonesia pasca Suharto turun.
"Dengan demokrasi semua orang setara, bahkan sosok tukang Kayu seperti Jokowi bisa menjadi presiden, sesuatu yang tidak mungkin ada dalam sistem kerajaan atau khalifah," kata dia.
JAKARTA - Sembilan pimpinan Partai Solidaritas Indonesia tampil di atas panggung pada acara konsolidasi internal mengawali ajang Kopi Darat Nasional
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya