Tulis Surat dari Penjara, Aktivis Oposisi Nyatakan Kapok Berpolitik

jpnn.com, HONG KONG - Mantan anggota parlemen Hong Kong yang berseberangan dengan pemerintah China, Raymond Chan Chichuen menyatakan mengundurkan diri dari partainya dan berbagai aktivitas politik.
Dalam pernyataan singkat yang diunggah oleh saudara perempuannya pada Minggu (2/5), Chan menyatakan mundur dari Partai People Power yang dipimpinnya.
"Mulai sekarang, saya tidak lagi sebagai kandidat dari berbagai lembaga publik dan tidak terlibat dalam berbagai bentuk pemilu di semua tingkatan. Mulai sekarang juga, saya tidak akan ikut long march, demonstrasi, protes atau apa pun yang berbau politis," ujarnya dikutip South China Morning Post, Senin.
Chan saat ini di dalam penjara dan sedang menunggu sidang atas pelanggaran Undang-Undang Keamanan Nasional.
Tidak ada pernyataan lebih lanjut mengenai perubahan sikap Chan tersebut.
Partai People Power dalam akun Facebook menyatakan menghormati, memahami, dan bisa menerima keputusan Chan.
"People Power ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Chan atas pengabdiannya yang tanpa pamrih kepada partai dan pengorbanan serta kontribusinya dalam membangun demokrasi di Hong Kong," demikian unggahan partai.
Chan merupakan penyiar radio dan televisi tenar pada era 1990-an sebelum memutuskan terjun ke dunia politik pada 2010.
Langkah pemerintah menjebloskan aktivis oposisi ini ke penjara ternyata berhasil membuatnya kapok berpolitik lagi
- Awas, Pemegang Kripto Harus Waspada pada Perang Dagang AS vs China
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia
- Negeri Tirai Bambu Bertuah, Tim Beregu Campuran Indonesia Juara BAMTC 2025
- Link Live Streaming Final BAMTC 2025: Jadilah Saksi Indonesia Membuat Sejarah
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Agustiani Tio Dianggap Kritis, Pengacara Desak KPK Beri Izin Berobat ke China