Tumbang Di Babak Kedua Australia Terbuka, Lleyton Hewitt Umumkan Pensiun

Ia berujar, "Seperti yang selalu saya katakana, saya adalah seorang pesaing. Saya mencoba untuk memacu diri setiap waktu untuk mendapatkan hasil maksimal dari diri saya. Jelas itu selalu ada di pikiran saya ketika datang ke setiap pertandingan pekan ini. Saya memiliki pengalaman fantastis bulan lalu.”
"Rasanya saya telah bermain di hampir tiap kota besar di negara besar ini. Penonton-nya selalu fantastis, dan saya merasa terhormat untuk mendapat dukungan dan cinta ini dari penonton- penonton ini -ini sangat berarti bagi saya," imbuhnya.
Hewitt memenangi 30 gelar tunggal, termasuk AS Terbuka tahun 2001 dan Wimbledon tahun 2002 dan dua kali memuncaki akhir musim turnamen ATP (2001, 2002).
Ia adalah petenis laki-laki nomor satu dunia termuda yang pernah ada ketika ia mencapai puncak saat berusia 20 tahun dan menghabiskan total 80 minggu untuk meraih posisi yang didambakan tersebut.
Hewitt, yang tetap bermain di ganda putra dengan Sam Groth di Melbourne Park, menyampaikan pernghargaan kepada pelatih dan staf pendukungnya selama bertahun-tahun, terutama peran Tony Roche dalam karirnya.
"Saya jelas telah mengatakan ini sebelumnya, tapi dukungan yang saya dapat selama bertahun-tahun, itu sangat berarti bagi saya," ungkapnya.
Ia mengaku, "Sepanjang tahun lalu adalah waktu yang cukup sulit karena selalu ada pertanyaan yang sama dari minggu ke minggu, bagaimana perasaan saya? Saya hanya merasa ini adalah tempat yang sempurna untuk mengakhiri.”
"Sekarang ini dan bermain di depan kalian, saya merinding malam ini di sini. Saya sangat menghargai itu. Terima kasih,” sebutnya.
Petenis kebanggaan Australia, Lleyton Hewitt, akhirnya melepas karir profesional-nya dna menutup masa kejayaan-nya dengan kekalahan ‘straight-set’
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia