Tumbuh Positif, Pertanian Menjadi Pendorong Utama Pemulihan Ekonomi Nasional
Tak hanya itu, pertumbuhan sektor pertanian terjadi pada nilai ekspor periode Januari-April 2021 sebesar USD1,38 atau naik sebesar 15,96 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.
"Dengan demikian kinerja ekspor pertanian memberikan kontribusi sebesar 2,05 persen untuk ekspor Indonesia," tambah dia.
Dari sisi kesejahteraan petani, Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami tren perbaikan dibandingkan saat awal pandemi.
NTP misalnya pernah di angka 99,47 pada Mei 2020 akibat penurunan demand Horeka (Hotel, Restoran, dan Katering).
Namun, grafiknya terus membaik menjadi 102,93 pada April 2021seiring dengan peningkatan aktivitas.
"Sedangkan dari sisi penyediaan pangan di tingkat konsumen, inflasi bahan makanan tetap terjaga sebesar 3,48 persen pada tahun 2020, lalu pada Januari sampai dengan April 2021 sebesar 1,8 persen, lebih rendah dari tahun 2020," tuturnya.
Pria asal Surabaya, Jawa Timur itu menyatakan, terjaganya NTP di tingkat petani dan inflasi pangan di tingkat konsumen merupakan indikator positif atas implementasi kebijakan pangan dan pertanian dalam kerangka pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Alokasi anggaran program PEN Tahun 2021 sebesar Rp 699,43 T. Sampai dengan 21 Mei 2021 telah terealisasi sebesar 26,3 persen dari Pagu atau sekitar Rp183,98 T," tutur Airlangga.
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto menegaskan sektor pertanian merupakan kontributor utama pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya
- Satgas Semikonduktor Indonesia dan Purdue University Teken MoU, Menko Airlangga: Momentum Bersejarah
- Transaksi Modal dan Finansial Melonjak, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus
- Indonesia-Brasil Perkuat Sinergi Ekonomi, Teken Kerja Sama Senilai USD 2,8 Miliar