Tumor Otak Akhiri Kiprah Politik Edward Kennedy
Rabu, 26 Agustus 2009 – 16:35 WIB
BOSTON - Senator Edward M. Kennedy, figur penting di jagad politik Amerika Serikat meninggal dunia di usia 77 tahun, Selasa (26/8) waktu setempat. Politisi dari klan Kennedy yang dikenal getol anti perang dan pembela hak-hak sipil itu meninggal dunia di rumahnya di Hyannis Port karena tumor otak. Ted terpilih menjadi anggota Senat pada tahun 1962, ketika saudaranya, JFK menjadi presiden. Setela FFK dan Bob Kenendy tewas karena ditembak, Ted sempat digadang-gadang sebagai calon presiden AS. Namun rencana itu buyar pada 1969 lantaran Chappaquiddick, yakni kecelakaan mobil yang menewaskan seorang perempuan muda.
Tak banyak keterangan yang didapat soal poliisi yang biasa disebut dengan nama Ted itu. Pihak keluarga hanya mengirimkan pernyataan singkat tentang kematiannya. Selama hampir setengah abad di Senat, Kennedy dikenal sebagai tokoh politik yang aktif memperjuangkan suara kelas pekerja, pembela warga miskin, dan aktif memperjuangkan perawatan kesehatan bagi masyarakat kelas bawah.
Baca Juga:
Tak banyak keterangan dari pihak keluarga perihal kematian adik John F Kennedy dan Robert Kennedy itu. Pihak keluarga hanya mengumumkan kematiannya melalui pernyataan singkat. "Kami telah kehilangan figur tak tergantikan di keluarga kami," sebut pernyataan itu. "Kami mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang memberikan perawatan dan dukungan selama setahun terakhir ini, dan setiap orang yang berdiri bersamanya selama bertahun-tahun dalam barisan yang tak kenal lelah untuk maju ke arah keadilan, keadilan dan kesempatan untuk semua."
Baca Juga:
BOSTON - Senator Edward M. Kennedy, figur penting di jagad politik Amerika Serikat meninggal dunia di usia 77 tahun, Selasa (26/8) waktu setempat.
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer