Tumpahan Minyak di Balikpapan Dikhawatirkan Menyebar
"Kami menuntut para pemangku kepentingan menyelidiki dan menghukum pelaku yang menyebabkan bencana ekologi ini dan menyebabkan korban jiwa," kata Mas Pele.
Photo: Nelayan setempat menyatakan tumpahan minyak ini telah menyebabkan kematian seekor dugong. (Supplied: Jatam)
Secara terpisah Pertamina mengatakan tumpahan minyak itu tidak ada hubungannya dengan kilang mereka di dekat situ serta pipa bawah laut mereka.
General Manager Pertamina Unit V Refinery Togar Manurung menyatakan, pihaknya menerjunkan penyelam dan belum menemukan adanya kebocoran pipa.
"Itulah alasannya mengapa kami masih menjalankan fasilitas kilang tersebut secara normal," katanya.
Para nelayan dan pegiat lingkungan merasa skeptis dengan pernyataan Pertamina yang menolak bertanggung jawab atas tumpahan minyak ini.
"Kami yakin pasti ada kebocoran pipa Pertamina karena letaknya sangat dekat dengan tumpahan minyak - mungkin 100 meter," ujar Pradarma Rupang dari LSM lingkungan Jatam.
"Tidak ada kapal karam, tidak ada tabrakan, tidak ada kapal tenggelam, tidak ada kapal terbakar, tidak ada apa-apa. Tiba-tiba muncul tumpahan minyak di tengah laut," katanya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata