Tumpas Pembajak Kurang dari Dua Menit
jpnn.com - MADIUN – Tiga kali letusan senjata mengakhiri ”pembajakan” pesawat Boeing 737 milik maskapai Aostra Airlines di Lanud Iswahyudi, Madiun, Jatim, Senin (7/7). Pesawat tersebut dibajak saat membawa delegasi World Economic Forum menuju Jakarta. Dalam situasi tertekan, pilot berhasil membelokkan pesawat ke Madiun dan mendaratkannya di Lanud Iswahyudi.
Operasi pembebasan sandera melibatkan Satgultor 81 Kopassus TNI-AD dan Satbravo Paskhas TNI-AU. Operasi selesai tidak kurang dari dua menit. Aksi pembebasan sandera itu merupakan bagian dari simulasi penanggulangan teror yang dilakukan TNI. ”Kami melatih kesiapsiagaan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI di darat, laut, dan udara,” terang Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Pasukan tersebut mengulangi apa yang dilakukan Kopassus saat menangani pembajakan pesawat Garuda Indonesia DC-9 Woyla di Thailand pada 1981. Saat itu, dengan peralatan yang tidak secanggih saat ini, Kopassus menyelesaikan operasi dalam waktu tiga menit.
Simulasi kemarin menunjukkan bahwa operasi tersebut bisa dilakukan dalam waktu kurang dari dua menit. Karena pembajak bersenjata api dan membunuh teknisi, diputuskan operasi itu langsung menyasar kepala para pembajak.
Menurut Moeldoko, simulasi kali ini dilakukan secara mendadak. Danjen Kopassus maupun komandan Paskhas baru diberi tahu kemarin pagi sebelum simulasi dijalankan. Hasilnya, dua pasukan khusus itu terbukti mampu bergerak cepat untuk melakukan simulasi tersebut. Kegiatan itu melibatkan dua peleton pasukan, masing-masing dari Kopassus dan Paskhas.
Alumnus Akabri 1981 itu menuturkan, pihaknya ingin mengondisikan pasukan agar siap untuk menangani situasi teror di luar Jakarta. ”Selama ini mereka sudah latihan, tapi di Jakarta. Kami coba di luar Jakarta kalau ada kejadian hijack pesawat di luar Bandara Soekarno-Hatta,” jelasnya.
Moeldoko menambahkan, simulasi itu sekaligus merupakan peringatan bagi pihak mana pun yang mencoba memanfaatkan situasi politik Indonesia yang sedang hangat. ”Pasukan khusus kami siap menghadapi kondisi seburuk apa pun,” tegasnya. Pihaknya tidak ingin ada gangguan dari state actor maupun non-state actor yang bisa mengganggu kedaulatan NKRI. (byu/mas/ca)
MADIUN – Tiga kali letusan senjata mengakhiri ”pembajakan” pesawat Boeing 737 milik maskapai Aostra Airlines di Lanud Iswahyudi,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak