Tumpukan Uang Setengah Meter Kelilingi Makam Imam Ketujuh

Tumpukan Uang Setengah Meter Kelilingi Makam Imam Ketujuh
BERDAKWAH- Moh Ali Aziz (kanan) bersama dua sahabatnya di kompleks makam Imam Khomeini di Iran.
Lebih dari sepekan sejak awal Ramadan, guru besar Institut Agama Islam Negeri Prof Dr Moh. Ali Aziz memenuhi undangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk berdakwah di Iran. Inilah catatannya sepulang dari Negeri Mullah yang menganut faham Syiah itu.

====== 

RAMADAN tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sisa-sisa panasnya suhu politik pasca pemilihan presiden Iran Juni lalu yang dimenangi incumbent Ahmadinejad masih terasa. Ucapan selamat Ramadan antarwarga Iran, seperti "Ramadan Mubarok" atau "Mohe Ramadan" yang biasanya memenuhi telepon seluler, facebook, e-mail, blog, dan sebagainya, tidak sesemarak tahun lalu.

 

Selama konflik terjadi antara pendukung Ahmadinejad dan kandidat tandingannya, Mir-Hossein Mousavi, semua saluran komunikasi internet dan telepon dalam dan luar negeri ditutup total untuk mengatasi konflik yang semakin luas." Namun, sebagian warga masih mengisi blog atau facebook dengan Mohe Ramadan Mohe Nuzul Qur'an (Selamat Ramadan, bulan turunnya Alquran), bahkan" berkomukasi dengan dunia luar menggunakan jasa Free Gate yang disediakan negara asing. "

 

Pemerintah Iran mengumumkan awal puasa pada Sabtu, 22 Agustus 2009, setelah sehari sebelumnya melihat bulan (rukyat). Pada pukul 20.00 atau 22.30 waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), terdengar azan magrib sebagai malam pertama Ramadan. Azan mereka berbeda dengan azan di Indonesia. Ada tambahan "Asyhadu anna "aliyyan waliyullah" (Aku bersaksi bahwa Ali adalah kekasih Allah) dan "Hayya ala khoiril 'amal" (Mari melakukan perbuatan terbaik) di tengah bacaan azan. Bahkan, di masjid lain yang saya kunjungi di Teheran ada tambahan lagi "Asyhadu anna aliyyan amiral mukminin hujjatullah" (Aku bersaksi, Ali pemimpin kaum mukminin, penguat agama Allah).

Lebih dari sepekan sejak awal Ramadan, guru besar Institut Agama Islam Negeri Prof Dr Moh. Ali Aziz memenuhi undangan Kedutaan Besar Republik Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News