Tuna Santri
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - Saya ingin tinggal satu malam di Pesantren Al Zaytun, Indramayu. Agar bisa ikut acara penting keesokan harinya: peluncuran dua kapal ''made in Zaytun''. Yakni kapal penangkap ikan yang semestinya sudah diluncurkan dua tahun lalu.
Saya gagal ikut acara itu.
Kapal Surowiti yang dipakai Ponpes Al Zaytun untuk menangkap ikan.--
Anda sudah tahu mengapa peluncuran kapal tersebut tertunda dua tahun: pimpinan Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang jadi tersangka penistaan agama Islam –dan dijatuhi hukuman satu tahun penjara.
Untung dua kapal tersebut akhirnya selesai. Bisa diluncurkan ke laut Arafura, dekat Papua. Di utara Australia.
Di sanalah dua kapal itu akan menangkap ikan. Hasilnya dibawa ke Indramayu –untuk konsumsi ribuan santri di Al Zaytun.
Bahwa kaveling penangkapannya di laut Arafura memang di sanalah izin untuk kapal Al Zaytun tersebut.
Di situ pula cadangan ikan sangat besar di laut dalamnya.
Saya ingin tinggal satu malam di Pesantren Al Zaytun, Indramayu. Agar bisa ikut acara penting keesokan harinya: peluncuran dua kapal ''made in Zaytun''.
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Kokkang Ibunda
- Bergodo Kebogiro
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim