Tunggal Putri Tambah Pelatih
jpnn.com, JAKARTA - Sektor tunggal putri pelatnas bulu tangkis Indonesia selama ini tidak banyak menorehkan prestasi.
Sejak menerapkan pemotongan generasi dengan keluarnya Linda Wenifanetri dari pelatnas akhir 2016 lalu praktis membuat tunggal putri Indonesia mengandalkan sosok pemain muda.
Tantangan tersebut rupanya belum bisa dijawab dengan tuntas. Fitriani, Gregoria Mariska, Dinar Dyah Ayustine, dan Hanna Ramadini belum mampu bicara banyak di pentas internasional.
Jangankan di kelas superseries, pada level grand prix sekalipun mereka masih mentok di semifinal.
Situasi berat tersebut harus kembali dihadapi tim tunggal putri Indonesia pada 2018. Salah satu persoalan yang belum teruraikan yakni keberadaan pelatih kepala di tunggal putri.
Sepanjang 2017 lalu, Minarti Timur saja yang menangani tunggal putri utama pelatnas.
PP PBSI sebagai pemangku kebijakan sudah melakukan ancang-ancang mencarikan solusi terbaik. Yakni mendatangkan tandem buat Minarti.
Namun, hingga kemarin, belum ada kepastian format yang akan berlangsung. Apakah Minarti naik sebagai pelatih kepala ataukah pelatih tambahan nanti yang akan menempati pos tersebut.
Sepanjang 2017, hanya Minarti Timur yang melatih tunggal putri Pelatnas. PP PBSI segera mencari tambahan pelatih.
- Pesan An Seyoung Setelah Kembali ke Singgasana Nomor 1 Dunia
- Indonesia International Challenge 2024: Chiara Marvella Handoyo Pengin Tuntaskan Rasa Penasaran
- Ambisi Putri KW Setelah Menyabet Dua Runner Up Beruntun
- Seusai Rebut Perak Olimpiade Paris 2024, Tunggal Putri China Buat Keputusan Mengejutkan
- Punya Kenangan Manis di Yogyakarta, Mutiara Ayu Puspitasari Mencoba Kembali Konsisten
- Indonesia Open 2024: Jonatan Christie Bertekad Lanjutkan Tren Positif di All England dan BAC