Tunggal Putri Tambah Pelatih

“Pelatih kepala itu kan jabatan saja, secara teknis kami juga yang akan manjalankan program latihan,” ujar Minarti seperti diberitakan Jawa Pos.
Pengalaman sepanjang 2017 lalu, performa tunggal putri Indonesia memang memperlihatkan peningkata yang berarti. Hanya persoalan konsistensi menjadi tembok tebal untuk mereka runtuhkan.
Kans besar muncul setelah Gregoria Mariska Tunjung mendulang gelar di World Junior Championship (WJC) 2017.
Kemampuan teknis yang dimiliki Gregoria mengungguli para seniornya. Dari stroke hingga penguasaan lapangan Gregoria memang menjadi harapan di masa mendatang.
“Masalah Grego satu, fisiknya perlu dibenahi lagi,” sebut Minarti. Salah satu buktinya yakni saat dia mencapai final Asia Junior Championship di nomor beregu campuran. Menghadapi tunggal putri Korea Selatan, An Se-yong, Gregoria kalah dalam rubber game.
Sementara itu, Alex Tirta, Ketua Harian PP PBSI menerangkan, potensi perubahan pelatih cukup terbuka. Namun, khusus tunggal putri dia menegaskan bahwa penambahan pelatih jelas bakal terjadi.
“Sebelumnya juga tim Binpres via Mbak Susi (Susanti, Red) sudah berkoordinasi, tinggal eksekusinya,” bebernya. (nap)
Sepanjang 2017, hanya Minarti Timur yang melatih tunggal putri Pelatnas. PP PBSI segera mencari tambahan pelatih.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Gadis Asal Bali buat Kejutan di Thailand Masters 2025 dengan Tembus Partai Final
- Putri KW Terhenti di Semifinal Thailand Masters 2025, Raihan Terbaik di Awal Tahun
- Indonesia Masters 2025: Tembus Babak Kedua, Jorji Mulai Berani
- Tembus Pelatnas Cipayung Lewat Jalur Pemantauan, Thalita Ramadhani Siap Berikan Pembuktian
- Kekompakan Jorji dengan Imam Tohari Masih Dibentuk di India Open 2025
- Pesan An Seyoung Setelah Kembali ke Singgasana Nomor 1 Dunia