Tunggu 20 Persen
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - Misalkan Anda jadi Donald Trump. Lalu kebijakan Anda direspons sangat negatif oleh pasar. Tiap hari harga saham di bursa merosot. Harga-harga kebutuhan pokok naik. Orang-orang kaya kehilangan kekayaan. Bertriliun rupiah. Orang-orang miskin menghadapi kenaikan harga -sekaligus penurunan santunan dari negara.
Apa yang akan Anda lakukan? Mengakui kebijakan Anda keliru? Membatalkan kebijakan?
Trump bukan Anda. Dia terus bermain golf -antara lain untuk memberikan sinyal bahwa dia tidak panik. Dia tetap yakin dengan keputusannya: harus menaikkan tarif bea masuk untuk negara musuh maupun negara sahabat -bahkan tetangga terdekat.
Lihatlah komentar cool Trump ini. "Anda tidak kehilangan kekayaan apa pun -kalau Anda tidak jual saham Anda," ujar Trump.
Artinya: kehilangan kekayaan besar-besaran itu hanya anggapan. Hanya perhitungan di atas kertas. Agar kekayaan tidak hilang caranya mudah: jangan jual saham. Kalaupun mau jual tunggu harganya sudah naik kembali.
Pun ketika harga saham sudah turun sebanyak 12 persen -sejak dia dilantik sebagai presiden- Trump masih bisa bilang begini: sesekali pasar modal perlu minum obat.
Berarti Trump sebenarnya mengakui pasar modal lagi sakit, tetapi akan bisa sembuh kembali, bahkan Amerika Serikat akan menjadi negara kaya lagi.
Orang-orang di Gedung Putih juga tetap pede. Tidak ada tanda-tanda terjadi perbedaan sikap.
Berarti Donald Trump sebenarnya mengakui pasar modal lagi sakit, tetapi akan bisa sembuh kembali, bahkan Amerika Serikat akan menjadi negara kaya lagi.
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas
- Prabowo Sebut Indonesia Netral Menyikapi Perang Dagang AS-China
- Nilai Prabowo
- Sarifah Desak Pemerintah Tetapkan Dubes untuk AS guna Hadapi Kebijakan Tarif Impor Trump
- Agomo Budoyo
- AMPI Lihat Peluang Besar dari Kebijakan Impor Prabowo