Tunggu Ditembak di Pulau Eksekusi, Zulfiqar Ali Sudah Kayak Gini
jpnn.com - NUSAKAMBANGAN - Zulfiqar Ali, terpidana mati asal Pakistan yang baru dipindah dari Lapas Narkotika Cipinang ke Nusakambangan, kolaps dan harus dirawat di RSUD Cilacap. Dia memang sejak awal sakit komplikasi.
Jawa Pos yang menyamar menjadi pengunjung Lapas Batu sempat mendapatkan informasi terkait Zulfiqar. Menurut salah seorang penjaga lapas, Zulfiqar sudah dalam keadaan sakit saat dibawa ke Lapas Batu. ”Sakitnya komplikasi, ada diabetes, paru-paru dan ginjal,” jelasnya.
Kondisi Zulfikar yang mengkhawatirkan itu membuat lapas menyediakan tabung oksigen di sel Zulfiqar. Hal tersebut dilakukan agar penanganan bisa lebih cepat. ”Napasnya sering tersengal-sengal, napi satu sel yang biasanya membantu,” terangnya.
Semenjak berada di Lapas Batu, Zulfiqar jarang sekali bersosialisasi karena kondisinya yang tidak memungkinkan. ”Saya hanya bertemu beberapa kali, dia meminta agar bsia diperiksa dokter secara intensif,” jelasnya.
Namun, Jumat lalu (13/5) kondisi Zulfiqar makin mengkhawatirkan. Dia kolaps dengan keadaan napas yang tersengal dan sesuai pemeriksaan dokter lapas harus dirujuk ke RSUD. ”Karena itu, dia dipindah kemarin pukul 08.30,” paparnya.
Zulfiqar terus merontah saat dievakuasi dari ambulan yang membawanya dari Lapas Batu Pulau Nusakambangan ke RSUD Cilacap. Pria asal Pakistan yang masuk dalam daftar eksekusi mati itu seolah tak kuasa menahan sakit yang dideritanya.
''Kondisinya drop sudah sejak 10 Mei lalu,'' ujar dokter Lapas Batu, dr Sudiro yang mendampingi Zulfiqar ke RSUD.
Sejak saat itu Zulfiqar mendapatkan penanganan intensif di lapas. Namun karena keterbatasan alat kesehatan, kemarin (16/5), pria 52 tahun itu akhirnya dirujuk ke RSUD. Di sana dia ditempatkan di ruang Dahlia 3.
- Wamentan Sudaryono: Penyaluran Pupuk Langsung kepada Petani adalah Komitmen Presiden Prabowo
- Mendes Yandri Ajak Warga Desa Fokus Kembangkan Produk Lokal
- TPDI Laporkan Kapolda Sulut ke Divisi Propam Mabes Polri, Ada Apa?
- Status Tersangka Tom Lembong Bermotif Politik? Hakim Praperadilan Harus Mencecar Kejagung
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Menindak Semua Pelaku Judi Online
- Perbedaan Data Kerugian Lingkungan Kasus Korupsi Timah Sorot Perhatian di Persidangan