Tunggu Hasil Referendum, Kota Ketiga Terus Digempur
Selasa, 28 Februari 2012 – 08:38 WIB
Jika amandemen disepakati, masa jabatan yang lalu tak akan diperhitungkan lagi. Dengan begitu, Assad yang masa jabatannya bakal berakhir pada 2014 bisa mencalonkan diri lagi selama dua periode. Setiap periode ditetapkan tujuh tahun. Alhasil, pemimpin 46 tahun itu berhak kembali mencalonkan diri dua kali berturut-turut dan bertahan di kursi presiden sampai 2028.
Referendum ketiga di Syria sejak Assad berkuasa pada 2000 itu diyakini bakal memberikan kemenangan kepada pemerintah. Seperti dua referendum sebelumnya, rezim Assad akan kembali menuai dukungan maksimal. Dua referendum sebelumnya memberikan kemenangan sekitar 97 persen pada pemerintah. Tapi, referendum kali ini justru diboikot oposisi dan dikecam dunia internasional.
Terpisah, UE sepakat menjatuhkan sanksi lebih tegas bagi Syria. Kemarin para menteri luar negeri dari 27 negara anggota UE merumuskan sanksi baru untuk rezim Assad. Antara lain, pembekuan aset bank sentral, pembatasan perdagangan emas, dan larangan bepergian bagi tujuh kroni Assad. UE juga melarang pesawat kargo Syria mengudara di wilayahnya.
"Kami harap sanksi itu akan membuat pemerintah kian tersudut dan akhirnya bersedia menghentikan kekerasan," ujar Menteri Luar Negeri Inggris William Hague. Saat ini, lanjut dia, UE tak akan membahas opsi yang berhubungan dengan aksi militer.
DAMASKUS - Kekerasan dan krisis politik di Syria terus berlanjut kemarin (27/2). Sehari pasca-referendum soal konstitusi baru, artileri berat kembali
BERITA TERKAIT
- Amerika Coret Kuba dari Daftar Hitam Negara Pro-Terorisme, Selamat!
- Pemerintah Imbau Jemaah Asal Indonesia Tidak Berulah
- Jepang & Korsel Sepakat Perkuat Hubungan dengan Amerika
- Mengambek, Presiden Korsel Mangkir Sidang Pemakzulan Perdana
- Kebakaran Hutan di California Sudah Renggut 24 Nyawa
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X