Tunggu Putusan PTUN, Pemerintah Dianggap Malu Kehilangan Muka
Terkait Kebijakan Pengetatan Remisi bagi Napi Korupsi
Senin, 13 Februari 2012 – 12:01 WIB
JAKARTA - Rapat kerja antara Komisi III DPR dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Amir Syamsudin di DPR RI, Senin (13/2) berlangsung panas. Penyebabnya adalah kebijakan tentang moratorium remisi bagi narapidana korupsi. Ditambahkannya, jika nantinya ada putusan pengadilan maka Kemenhukham akan langsung melaksanakannya. " "Saya siap melaksanakan tanpa perlu melakukan upaya banding," sambungnya.
Pada raker tersebut Amir menyatakan, bahwa pihaknya masih menunggu putusan PTUN terkait gugatan atas kebijakan pengetatan remisi dan pembebasan bersyarat itu. Menurutnya, Komisi III DPR pada raker sebelumnya yang digelar Desember 2011 dan Januari 2012 lalu adalah memerintahkan Kemenkumham mengkaji dan melakukan evaluasi ulang atas kebijakan pengetatan remisi dan pembebasan bersyarat itu.
"Sehari setelah rapat terdaftar di PTUN oleh pihak yang merasa dirugikan oleh SK 16 November sehingga, kami juga melakukan evaluasi dan pengkajian. Situasi berubah di mana kebijakan telah diuji forum yang sah. Kami melakukan kajian juga, tapi tentunya mengharapkan PTUN memeriksa apakah kebijakan kami benar atau keliru. (Pemeriksaan) itu sedang berjalan," kata Amir.
Baca Juga:
JAKARTA - Rapat kerja antara Komisi III DPR dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Amir Syamsudin di DPR RI, Senin (13/2) berlangsung
BERITA TERKAIT
- Insight Investments & PKBI Berkolaborasi Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi
- Kasus Timah, Saksi Ahli Soroti Pihak yang Berwenang Menyatakan Kerugian Negara
- Wamenlu Anis Matta Puji Upaya Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Hamdan Zoelva Berharap Hakim Kasus Tom Lembong Independen dan imparsial
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi