Tunggu Revolusi Ke-2 Dangdut
Rabu, 04 Februari 2009 – 08:55 WIB
JAKARTA – Raja Dangdut Rhoma Irama berharap musik yang diusungnya bangkit kembali. Pentolan grup Soneta itu tidak memungkiri bahwa industri musik dangdut di Indonesia belakangan ini terpuruk, tapi bukan berarti mati. Hal serupa dikatakan Rissa Asnan, penggagas ajang Dangdut in America. Setelah 2,5 tahun memperkenalkan dangdut lebih luas di Negeri Paman Sam itu lewat acaranya, menurut dia, geliatnya mulai terlihat. "Sekarang mereka penasaran menanti kesuksesan Tilghman," tutur perempuan yang sudah 20 tahun tinggal di belahan timur AS itu.
Di belahan dunia lain, menurut Rhoma, musik dangdut justru tengah digemari. Belum lama ini, kata penyanyi yang akrab dipanggil Bang Roma itu, dirinya ke Amerika Serikat diundang praktisi kesenian yang sedang meneliti musik yang dulu disebut musik Melayu tersebut. "Dangdut saat ini sudah dipelajari 70 universitas kebudayaan di dunia," katanya saat menyambut kehadiran Arreal Tilghman, pemenang ajang pencarian bakat, Dangdut in America, di MU Cafe Selasa (3/2).
Baca Juga:
Yang menarik, kata Rhoma, di AS sudah banyak yang memainkan musik dangdut. Salah satunya dangdut koboi. "Para pemainnya adalah profesor," tutur pria kelahiran Tasikmalaya, 11 Desember 1946, itu.
Baca Juga:
JAKARTA – Raja Dangdut Rhoma Irama berharap musik yang diusungnya bangkit kembali. Pentolan grup Soneta itu tidak memungkiri bahwa industri
BERITA TERKAIT
- Kabar Duka, Komedian Qomar Meninggal Dunia
- Innalillahi, Komedian Abah Qomar Meninggal Dunia
- Chika Jessica Berharap Dapat Jodoh Tahun Ini
- Psykopat Tawarkan Pengalaman Baru untuk Pencinta Film Horor
- Ayah Mahalini Ungkap Kebahagiaan di Acara 7 Bulanan Sang Putri
- Drama Korea The Queen Who Crowns, Penuh Cinta dan Intrik