Tunisia Berkabung Tiga Hari
Untuk Menghormati Korban Tewas Penggulingan Rezim Ben Ali
Sabtu, 22 Januari 2011 – 21:23 WIB
Amnesty Internasional menyambut baik langkah tersebut. Namun kelompok perlindungan HAM tersebut menyatakan bahwa sejumlah tahanan politik yang mempunyai kaitan dengan partai Islam Ennahda, tetap berada dalam tahanan.
Baca Juga:
Kabinet baru Tunisia menjanjikan pemilu yang jujur dan adil dalam enam bulan ke depan. Namun hingga saat ini belum mengumumkan hari H nya. Konstitusi menyatakan pemilu harus digelar dalam kurun waktu enam bulan.
Terjadi demonstrasi sejak Kamis (20/1) hingga kemarin, Jumat (21/1) di dekat kantor Partai RCD. Sejumlah demonstrasi lainnya juga terjadi di Kota Gafsa dan Kef.
Demonstran menuntut semua anggota RCD tidak dilibatkan dalam pemerintahan yang akan datang. Partai RCD sendiri telah membubarkan dewan pimpinan pusatnya sendiri. Mereka menyadari bahwa apapun dan siapapun yang masih terkait dengan Ben Ali, tak lagi populer di Tunisia.
TUNIS - Tunisia memulai tiga hari masa berkabung nasional untuk menghormati mereka yang tewas dalam kerusuhan politik penggulingan rezim Ben Ali.
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan