Tunisia Rusuh, Kemlu Laporkan WNI Aman
Jumat, 21 Januari 2011 – 12:40 WIB
JAKARTA - Kisruh di Tunisia yang dipicu oleh perubahan konstelasi politik dan pemerintahan di negeri tersebut, seperti banyak diberitakan, memburuk dengan terjadinya kerusuhan massal dan berjatuhannya korban. Hal ini tentu mengancam keberadaan warga asing yang ada di sana, termasuk warga negara Indonesia (WNI). Terkait hal itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Menlu) Michael Tene menyebutkan, pemerintah RI pun terus memantaunya sekaligus mengambil langkah-langkah antisipatif.
"Untuk diketahui, (kita mencatat) ada sebanyak 120 orang WNI di Tunisia. Sejauh ini, tidak ada yang menadi korban (kerusuhan) dan mereka berada dalam keadaan relatif aman. Sebanyak 37 orang saat ini sudah kita tampung di Wisma Indonesia (kediaman resmi Dubes RI), 22 orang di kantor pemerintahan (Kedubes), serta sebanyak 17 orang menumpang di kediaman diplomat-diplomat kita ( di sana)," papar Michael, dalam acara press briefing di kantor Kemlu, Jakarta, Jumat (21/1).
Ditambahkan Michael pula, saat ini ada satu orang WNI yang dirawat dan berada di rumah sakit (di Tunis), namun tidak ada hubungannya dengan akibat dari kerusuhan yang terjadi, serta tetap berada dalam pengawasan perwakilan pemerintah RI. "Sedangkan sekitar 43 WNI lainnya, saat ini masih bertahan di kediaman mereka masing-masing, namun dalam kondisi relatif aman dan senantiasa kita pantau keselamatan dan keberadaannya. Sewaktu-waktu jika diperlukan, kita pun siap mengevakuasi mereka (termasuk ke tanah air, Red)," tambahnya.
Michael juga menyebutkan, sebelumnya dilaporkan memang ada dua orang WNI yang kebetulan bekerja di Istana Kepresidenan (Tunisia), yang sempat terjebak (tak bisa keluar) di tempat tersebut pada saat terjadinya puncak kerusuhan. Namun ia memastikan bahwa keduanya kemudian sudah bisa diselamatkan oleh pihak perwakilan pemerintah RI di ibukota salah satu negara Afrika itu. "Mereka baik-baik saja, dan sudah berhasil dijemput oleh pihak KBRI di Tunis," jelasnya. (ito/cha/jpnn)
JAKARTA - Kisruh di Tunisia yang dipicu oleh perubahan konstelasi politik dan pemerintahan di negeri tersebut, seperti banyak diberitakan, memburuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer