Tunjangan COVID Senilai Miliaran Dolar di Australia Diduga Salah Sasaran
"Kita tidak menyelamatkan pekerjaan dengan cara membayar uang ke perusahaan yang pendapatannya meningkat. Perusahaan seperti itu akan selalu mempertahankan karyawan mereka," kata Dr Leigh.
"Membayar uang tunjangan yang masuk ke kantong miliarder pemegang saham dan para jutawan CEO tidaklah menyelamatkan pekerjaan para karyawan," tambahnya.
Frydenberg mengatakan, banyak perusahaan yang menerima JobKeeper memang "sangat membutuhkannya".
"JobKeeper adalah program yang sangat berhasil, tepat sasaran dan benar-benar berkontribusi besar dalam pemulihan ekonomi," katanya.
Dr Andrew Leigh memperoleh data JobKeeper ini dari Komisi Anggaran Parlemen.
Komisi Anggaran Parlemen sendiri mendapatkannya dari Kantor Pajak Australia (ATO) yang mengelola pembayaran tunjangan JobKeeper.
Reserve Bank Australia sebelumnya memperkirakan bahwa tunjangan JobKeeper telah menyelamatkan 700.000 pekerja.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.
Salah satu tunjangan COVID di Australia, JobKeeper, tidak sesuai dengan peruntukannya, karena mengalir ke ribuan perusahaan yang omzetnya berlipat ganda
- 1.260 Guru di Kota Bengkulu Terima Tunjangan Profesi Triwulan III-2024
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Dana Sertifikasi Guru PNS dan PPPK Cair, Alhamdulillah