Tunjangan Dokter Cair, IDI Cabut Surat Perintah Mogok Kerja
Bagaimana fakta di lapangan? Para dokter di beberapa Puskesmas selama masa mogok kerja memang tidak melayani pasien. "Bidan sama perawat saja yang melayani," kata Syafri warga Lontar Kecamatan Pulau Laut Barat.
Ia pun mengecam dokter. Mengecam pula pemerintah. Menurut Syafri, yang terjadi di Kotabaru memalukan. "Daerah lain apa begini?" keluhnya.
Disinggung soal ini, Amin membenarkan. Untuk Puskesmas, layanan banyak yang ke Poliklinik tiap harinya. "Tapi kami tetap melayani untuk yang gawat darurat," ucapnya.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Dinilai Hanya Utamakan Ambisi Pribadi
Ia menambahkan, mogok kerja tidak akan terjadi jika pemerintah tidak mengabaikan hak para dokter. Menurutnya, uang tunjangan dari dua sampai tiga per bulan itu, sangat dibutuhkan para dokter, utamanya yang berada di pelosok.
Tidak sedikit warga kecewa dengan sikap dokter. "Mestinya jangan begitu. Bisa ambil langkah lain. Kami para guru lambat dibayar hak gak pernah mogok ngajar. Karena itu kewajiban," ujar Abidin guru di SMPN 1 Pulau Laut Tanjung Selayar.
Terlepas dari kinerja pemerintah yang ia nilai belum maksimal, terkait kebijakan anggaran, namun dokter mestinya tetap melayani warga.
"Profesi itu sudah melekat. Seperti guru, di luar sekolah pun mereka tetap wajib memberikan pendidikan," tekannya. (zal/ay/ran)
Ikatan Doker Indonesia (IDI) Kotabaru akhirnya mencabut surat perintah mogok kerja, Selasa (14/5), karena tunjangan sudah dibayar.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Dokter Korsel Siap Batalkan Mogok Massal Jika 3 Tuntutan Dipenuhi
- Dunia Hari Ini: Rumah Sakit Korea Selatan Siaga Akibat Dokter Mogok Kerja
- Wakapolsek Tewas dalam Kecelakaan Maut, Polda Kalsel Berduka
- Pembacok Pekerja Asing asal Tiongkok Ini Ditangkap Polisi, Simak Pengakuannya
- Tiga TKA Tewas, Operasional SDE di Kotabaru Langsung Dihentikan Sementara
- Sopir Angkot di Seantero Filipina Mogok Kerja, Apa Pemicunya?