Tunjangn Tak Turun, Guru Ancam Boikot
Jumat, 02 Desember 2011 – 09:45 WIB
"Kami disuruh tandatangan lima bulan. Karena itu kami menolak untuk tandatangan. Harusnya bayar sembilan bulan, bukan lima bulan. Lalu kapan lagi pembayaran sisanya," tanya Abi.
Baca Juga:
Eliazer Teuf dan Saleh S meminta agar Dinas PPO membayar tepat waktu dan tidak perlu memberikan alasan. "Kalau tidak dibayar lunas hingga sembilan bulan, kami akan mogok dan tidak akan lakukan KBM untuk semester ini. Karena keterlambatan pembayaran ini sudah sering terjadi, bukan baru pertama kali," kata Saleh.
Kasubag Perencanaan Dinas PPO Kabupaten Kupang, Erika Panjaitan ketika mengetahui kedatangan wartawan langsung meninggalkan kantor Dinas PPO Kabupaten Kupang lama. Walau beberapa guru mencoba memanggilnya, namun tidak dihiraukan. Wartawan yang mencoba menelepon ke ponselnya, awalnya tersambung, namun ketika ditelepon lagi, ponselnya sudah tidak aktif. Begitu juga dengan Kepala Dinas PPO Kabupaten Kupang, Benyamin Nomleny yang ditelepon ke ponselnya beberapa kali tapi tidak dijawab. (ays)
KUPANG--Sejumlah guru TK hingga SMA/SMK bersertifikasi di Kabupaten Kupang mengancam akan memboikot kegiatan belajar mengajar (KBM) bila tunjangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu