Tuntut Gaji, Honorer Kepung Bupati
Rabu, 11 Agustus 2010 – 11:46 WIB
Ali menyebut kenapa saat Sjachruddin menjadi penjabat bupati Kukar, berani menandatangani SK pencairan honor pada 2009, sementara Rita yang sudah bupati defenitif tidak berani.
“Kalau begitu coba minta lagi pj bupati. Harus dipahami payung hukumnya belum ada bagi saya. Buat apa saya menahan uang honor saudara-saudara. Tidak ada untungnya buat saya,” kata Rita yang tampak terpancing emosinya karena berkali-kali dipotong saat berbicara. Karena tak ada titik temu, akhirnya 20 perwakilan tenaga honor diminta menemui bupati. Wartawan media ini sempat ikut ke dalam ruangan. Namun, tiba-tiba seorang pria berpakaian dinas berwarna gelap lalu meminta semua media keluar.
Pertemuan yang langsung diawasi Kapolres Kukar AKBP Fadjar Abdillah itu kemudian berlangsung tertutup.
Kurang lebih setengah jam, akhirnya pertemuan selesai. Massa dijanjikan akan diakomodir, dan honor Juli dan Agustus segera dibayarkan. Sementara untuk Januari-Juli, dijanjikan juga dibayar setelah ada dukungan dari Men-PAN.
TENGGARONG – Ribuan honorer atau yang dikenal dengan Tenaga Tidak Tetap Daerah (T3D) yang tergabung dalam Forum Tenaga Honor Kukar (FTHK) mengepung
BERITA TERKAIT
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius