Tuntut Janji SBY, Mahasiswa Sambangi Istana Presiden
Selasa, 20 Oktober 2009 – 17:11 WIB
Tuntut Janji SBY, Mahasiswa Sambangi Istana Presiden
JAKARTA - Selain menggelar demo di berbagai daerah, pendemo juga mendatangi Istana Presiden di Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono diminta menepati janjinya untuk melaksanakan sejumlah agenda 100 hari kerja.
Pendemo yang berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) itu, mendesak duet SBY-Boediono merealisasikan anggaran pendidikan 20 persen serta mencabut Undang-undang Badan Hukum Pendidikan (BHP). Mahasiswa juga meminta presiden konsisten dalam melanjutkan agenda pemberantasan korupsi di tanah air, termasuk menindaklanjuti audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait dugaan korupsi yang terjadi di Bank Century, yaitu kasus aliran dana Rp 6,7 triliun.
"Kami minta SBY-Boediono memperhatikan pemerataan pembangunan di berbagai daerah di tanah air. Pembangunan yang merata dan memenuhi asas keadilan," kata pendemo dalam orasinya.
Pasangan pemimpin yang baru dilantik oleh MPR-RI itu juga diminta oleh pendemo untuk merealisasikan program kesejahteraan rakyat, serta menegakkan Hak Azasi Manusia (HAM). Namun, meski tampak bebas berkoar, para pendemo tak bisa lebih mendekat ke istana. Pasalnya, ratusan polisi dan TNI sudah berjaga-jaga sekitar lokasi, termasuk aparat berpakaian preman yang tersebar di sekeliling istana. (gus/JPNN)
JAKARTA - Selain menggelar demo di berbagai daerah, pendemo juga mendatangi Istana Presiden di Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Presiden Susilo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hasil Pendataan Honorer Akan Dipilah Lagi, Silakan Disimak
- 5 Berita Terpopuler: Mekanisme Seleksi Berubah, 100 Persen Lulus PPPK, Honorer Diangkat ASN Paruh Waktu
- Soal Nasib Honorer, Pak Adi Bilang Semua Sudah Ada Aturannya
- Transjakarta Dipastikan Beroperasi Normal Saat Pelantikan Kepala Daerah
- 4,7 Juta ASN Didorong Tingkatkan Pendidikan Melalui Beasiswa
- Anggota DPR RI Satori Irit Bicara Seusai Diperiksa KPK Terkait Kasus CSR BI