Tuntut Kemerdekaan Papua, Massa AMP Diadang 2 Ormas Bali, Bentrok
Ketika berhadap-hadapan, antarkelompok massa itu terlibat cekcok hingga aksi saling dorong yang memicu terjadinya bentrok fisik di antara mereka.
"Sesuai pengajuan izinnya, AMP menggelar aksi jam sepuluh, tetapi dari jam enam mereka sudah kumpul dan bergerak, sehingga kami mengadang mereka," kata Koordinator PGN Bali Pariyadi diberitakan bali.jpnn.com.
Pengadangan terhadap massa AMP Bali pertama kali dilakukan oleh 2 kelompok ormas Bali di depan SPBU sebelum Mal Plaza Renon, Denpasar. Ketika itu, pengunjuk rasa yang menuntut kemerdekaan Papua itu sudah mulai berorasi.
Saat pengadaan itu, kedua kelompok terlibat saling dorong disertai luapan sumpah serapah selama belasan menit.
Baca Juga: Kepala BKN: PPPK dan PNS Sama-Sama ASN, Mereka KORPRI
Tak terima aksinya direcoki dan dibubarkan paksa oleh massa ormas dan pecalang, kubu AMP Bali yang membawa beragam alat tumpul seperti kayu dan bambu, mulai beringas dan terjadi kontak fisik.
Bentrok antarkelompok massa itu juga diwarnai aksi saling lempar batu dan benda-benda tumpul lainnya. Pertikaian itu baru mereda sekitar pukul 09.00 WITA, setelah aparat kepolisian dari Polda Bali dan Polresta Denpasar membubarkan mereka.
Seusai bentrok, pihak Keris Bali mengeklaim ada sejumlah anggotanya yang mengalami luka ringan. "Anggota saya ada tiga orang kena lemparan batu dan pukulan kayu, satu orang kena di kepalanya," ucap I Ketut Ismaya dari Ksatria Keris Bali.
Massa AMP yang menunut kemerdekaan bagi Papua diadang 2 ormas Bali, PGN dan Ksatria Keris Bali sehingga berujung bentrok. Sejumlah orang terluka.
- Pilgub Papua 2024, Pasangan Mari-Yo Ungguli BTM di Kota Jayapura
- Bentrok Antar-Massa Pendukung Paslon, 40 Rumah Dibakar , 94 Orang Terkena Panah
- Hasil Sementara, Mari-Yo Unggul Signifikan di Pilgub Papua
- Yakin Menang di 4 Wilayah Utama, Mari-Yo Targetkan Raih 70 Persen Suara
- Ketua MRP Papua Barat Daya: Jangan Golput, Pastikan Pesta Demokrasi Aman dan Lancar
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru