Tuntut Naik Gaji, Pasukan Elite Serbu Kantor PM Ethiopia
jpnn.com, ADDIS ABABA - Ketegangan menyelimuti ibu kota Ethiopia Rabu (10/10). Sebanyak 240 tentara elite menyerbu kantor Perdana Menteri (PM) Abiy Ahmed.
Berbekal senjata api, mereka menuntut kenaikan gaji. Beruntung, pemimpin termuda Ethiopia itu berhasil membubarkan massa tanpa kekerasan.
''Mereka menuntut bertemu saya dan saya sudah mendengarkan keluh kesah mereka,'' kata Ahmed sebagaimana dilansir Reuters.
Tapi, pemimpin 42 tahun itu tidak sekadar menyediakan kuping. Dia juga menyingsingkan lengan baju. Bahkan, dia berkeringat bersama para personel militer yang berunjuk rasa itu.
''Push-up ala PM Ethiopia,'' cuit Habtamu Seyoum lewat Twitter.
Ya, Rabu itu, Ahmed push-up bersama tentara-tentara yang berdemonstrasi di kantornya. Foto-foto yang beredar memperlihatkan sang PM sedang push-up diikuti para demonstran sambil tersenyum.
Ahmed dan tentara-tentara tersebut melakukan masing-masing 20 gerakan. Hukuman itu diberikan Ahmed karena para personel pasukan elite tersebut membawa senjata saat berunjuk rasa. Sebagai bentuk empati, Ahmed pun ikut menjalankan hukuman yang dia tetapkan sendiri itu.
Aksi push-up bersama tersebut mencairkan ketegangan di kantor PM. Dialog Ahmed dan pasukan elite yang merasa negara tidak menghargai pengorbanan mereka itu pun berujung kesepakatan. ''Dua pihak akan menggelar pertemuan lagi di masa mendatang,'' ujar Fitsum Arega, kepala staf kantor PM.
Ketegangan menyelimuti ibu kota Ethiopia Rabu (10/10). Sebanyak 240 tentara elite menyerbu kantor Perdana Menteri (PM) Abiy Ahmed
- Puluhan Massa dari AMPPUH Gelar Demonstrasi, Begini Tuntutan Mereka
- 2 Demonstran Ditangkap Buntut Aksi Anarkistis yang Menewaskan Anggota Satpol PP Lebak
- Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Sulsel Berdemonstrasi di Depan Istana Presiden, Begini Tuntutannya
- Ratusan Pedagang JPM Tanah Abang Berdemo, Ini Tuntutan Mereka
- Massa Aksi Soroti Kinerja Lembaga Kejaksaan, Pakai Frasa Jago Pencitraan
- Demo di Mabes Polri, Mahasiswa Minta Kapolda Sulsel Dicopot