Tuntut Pencocokan Kunci Jawaban
19 Provinsi Sudah Setor Hasil Pemindaian
Jumat, 04 Mei 2012 – 07:25 WIB
JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) selaku pelapor kecurangan Ujian Nasional (unas) SMP mata pelajaran (mapel) matematika di Jabodetabek mulai geregetan dengan pengusutan yang jalan di tempat. Kemarin mereka meluruk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk meminta kunci jawaban versi pemerintah. Febri menjelaskan, saksi pelanggaran unas yang dia kantongi identitasnya itu tidak minta perlindungan yang neko-neko. Dia menjelaskan, saksi yang telah melaporkan ada kunci jawaban yang bocor itu meminta dipindah dari sekolah jika nanti mengeluarkan testimoni pelanggaran unas. "Saya akan bawa saksi jika Kemendikbud bersedia menjamin tuntutannya," kata dia. Dikabarkan, guru yang membongkar kecurangan ini berasal dari kawasan Tangerang.
Upaya ICW meminta tindak lanjut atas dugaan kecurangan yang mereka temukan ini diwakili oleh Ketua Divisi Monitoring Pelayanan Publik Febri Hendri. Dia mengatakan, beberapa waktu lalu sempat diunjang jajaran Kemendikbud. Tepatnya oleh tim dari Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP). Dalam undangan ini, ICW diminta hadir dalam sidang pleno penetapan hasil unas.
Baca Juga:
"Kita meyangkan jika akhirnya hasil unas ditetapkan, ketika kecurangan yang kami laporkan belum tuntas," kata dia. Febri menuturkan, sampai saat ini negosiasi perlindungan saksi kebocoran soal unas yang dia sembunyikan identitasnya belum tuntas. Dia mengatakan, Kemendikbud belum memberikan alternative perlindungan kepada saksi pelanggaran ini.
Baca Juga:
JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) selaku pelapor kecurangan Ujian Nasional (unas) SMP mata pelajaran (mapel) matematika di Jabodetabek mulai
BERITA TERKAIT
- Mengenal Jurusan Keperawatan, Ini Prospek Karier dan Peluangnya di Masa Depan
- Bea Cukai Membekali Ilmu Kepabeanan Kepada Puluhan Pelajar SMK di Daerah Ini
- Babak Final Spelling Bee Competition Besutan EF Kids & Teens Digelar Minggu Depan
- Puluhan Tahun Digaji Seadanya, Guru Honorer di Jawa Barat Menjerit
- Bantu Siswa di Kaldera Toba, PGTS dan GO Buka Program Bimbel Persiapan Masuk PTN 2025
- Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Nonalam Pandemi