Tuntut PSSI Jelaskan Pemberian Tiket kepada Pejabat
Rabu, 05 Januari 2011 – 07:21 WIB

Nugroho Besoes. Foto: Dok.JPPhoto
JAKARTA - Menjawab desakan publik soal dugaan pemberian gratifikasi berupa tiket laga Piala AFF 2010 kepada sejumlah pejabat, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyurati Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Nugraha Besoes. Meski begitu, dia menyatakan bahwa KPK belum berniat menyelidiki indikasi korupsi dalam pengelolaan anggaran PSSI tersebut. Tapi, lembaga antikorupsi itu siap menelusuri dugaan korupsi tersebut jika dua syarat terpenuhi. Syarat pertama, terpenuhinya unsur uang negara dalam anggaran PSSI. Johan lantas menguraikan dua hal yang menentukan ada tidaknya uang negara dalam suatu anggaran. Yakni, apakah ada kucuran dana APBN dalam anggaran serta apakah anggaran diaudit auditor negara, seperti BPK dan BPKP. "Kalau dua hal itu ada, ada uang negara. Berikutnya, baru KPK bisa masuk," ucap dia.
Isi surat tersebut meminta PSSI menjelaskan indikasi pemberian gratifikasi yang ramai diberitakan. "Hari ini (kemarin, Red) surat sudah dikirim, ditujukan kepada Sekjen PSSI. Diharapkan dia bisa ke sini untuk memberikan penjelasan," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di gedung KPK kemarin (4/1).
Johan memaparkan, KPK ingin memastikan kebenaran kabar pemberian tiket secara cuma-cuma kepada pejabat sejumlah lembaga negara itu. Jika hal tersebut benar, PSSI diminta mengungkapkan para penerima tiket gratis tersebut. Sesuai dengan pasal 12 b UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, setiap penyelenggara negara yang menerima gratifikasi harus melapor kepada KPK dalam tenggang 30 hari. "Kami ingin tahu, benar nggak infonya (dugaan gratifikasi, Red)," ucap Johan.
Baca Juga:
JAKARTA - Menjawab desakan publik soal dugaan pemberian gratifikasi berupa tiket laga Piala AFF 2010 kepada sejumlah pejabat, Komisi Pemberantasan
BERITA TERKAIT
- Honorer Calon PPPK Turun ke Jalan, Kalau soal Jodoh Bisa Ditunda
- BPPSDMP Kementan Buka Pendaftaran Young Ambassador Agriculture 2025
- Ditanya Pengangkatan PPPK & CPNS 2024, Lihat Itu Jempol Presiden Prabowo
- Ungkap Cara Cegah Karhutla, Menhut: Butuh Pelibatan Publik-Patroli Bersama
- Versi Menko Polhukam, Kenaikan Pangkat Teddy Tak Menabrak Aturan
- Pegadaian Tegaskan Tak Ada Toleransi Terhadap Fraud & Korupsi