Tuntutan Mahasiswa UIN Alauddin Makassar Soal UKT Dinilai Realistis

“Kebijakan yang dibuat bukan hanya untuk pencitraan,” kata dia.
Abdillah menambahkan mahasiswa UIN Alauddin bergerak karena program yang direncanakan oleh pimpinan kampus diawal bencana pendemi Covid-19, tak satu pun memberi dampak pada penggunaan anggaran. Misalnya, kata Abdillah, pengadaan masker dan hand hanitizer yang telah dianggarkan hingga miliaran rupiah, sementara kegiatan dalam kampus telah dihentikan, ditambah mekanisme pendistribusian yang tidak jelas.
Sebagai alumni, Abdillah Mustari mengaku prihatin dengan perkembangan yang ada di UIN Alauddin Makassar saat ini. Padahal, kata dia, civitas akademika pada awalnya merasa istimewa dengan dilantiknya Hamdan sebagai rektor baru, karena ia termasuk rektor termuda di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).(fri/jpnn)
Abdillah Mustari menilai aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang menuntut supaya uang kuliah tunggal (UKT) dibebaskan dinilai masuk akal dan tak berlebihan.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Kapolres Cari Akun Penyebar Berita Polsek Cakung Minta Tebusan Mahasiswa yang Ditangkap
- Besok, Mahasiswa Surabaya Bersama Masyarakat Sipil Gelar Aksi Tolak UU TNI
- BPP IKA UINAM Bikin Acara Silaturrahmi, Idrus: Momentum Penguatan Jaringan Keumatan
- KIM Indonesia Minta Temuan BPK Soal Dugaan Korupsi di Banggai Ditindaklanjuti
- Demonstran Penolak RUU TNI di DPR Dibubarkan Paksa Aparat
- Mahasiswa Imbau Masyarakat Jangan Terprovokasi Hoaks di Medsos