Tuntutan Mahasiswa UIN Alauddin Makassar Soal UKT Dinilai Realistis
“Kebijakan yang dibuat bukan hanya untuk pencitraan,” kata dia.
Abdillah menambahkan mahasiswa UIN Alauddin bergerak karena program yang direncanakan oleh pimpinan kampus diawal bencana pendemi Covid-19, tak satu pun memberi dampak pada penggunaan anggaran. Misalnya, kata Abdillah, pengadaan masker dan hand hanitizer yang telah dianggarkan hingga miliaran rupiah, sementara kegiatan dalam kampus telah dihentikan, ditambah mekanisme pendistribusian yang tidak jelas.
Sebagai alumni, Abdillah Mustari mengaku prihatin dengan perkembangan yang ada di UIN Alauddin Makassar saat ini. Padahal, kata dia, civitas akademika pada awalnya merasa istimewa dengan dilantiknya Hamdan sebagai rektor baru, karena ia termasuk rektor termuda di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).(fri/jpnn)
Abdillah Mustari menilai aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang menuntut supaya uang kuliah tunggal (UKT) dibebaskan dinilai masuk akal dan tak berlebihan.
Redaktur & Reporter : Friederich
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- Bank Mandiri Bersama 3 BUMN Salurkan Bantuan bagi Putra Putri TNI & Polri
- Mahasiswa Minta Masyarakat Tolak Praktik Politik Uang pada Pilkada Serentak 2024
- BTN Gelar Ajang Kompetisi Housingpreneur, Total Hadiah Rp 1 Miliar
- Bank Indonesia & dibimbing.id Kolaborasi Melatih 300 Mahasiwa Mahir Digital Marketing
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan